Produktivitas Inter Milan akan semakin bertambah dengan kehadiran senjata baru di lini depan. Selain kepastian bertahannya Zlatan Ibrahimovic, La Beneamata juga menambah kekuatan dengan mendatangkan bomber timnas Argentina, Diego Milito, dengan nilai transfer 30 juta euro (sekitar Rp424 miliar).
Untuk urusan ketajaman, kualitas Milito tak perlu diragukan lagi. Attaccante yang didatangkan dari Genoa itu datang menyandang status sebagai penghuni posisi dua marcatori – daftar pencetak gol Serie-A - musim lalu di bawah Ibra. Dengan perpaduan duo capocannoniere, lini depan Inter akan semakin disegani calon lawan-lawannya.
Semusim di Genoa, Milito langsung melesat dengan 24 gol dari 31 penampilannya. Sementara, saat masih berseragam Real Zaragoza, striker berusia 30 tahun itu mengkoleksi 51 gol dari tiga musim yang dilaluinya. Meski belum sekalipun meraih gelar top skorer, pencapaian Milito cukup mengagumkan karena hanya bermain untuk tim kelas menengah. Kini, bersama Inter peluang Milito memuncaki daftar pencetak gol terbanyak menjadi lebih terbuka lebar.
Sebelumnya, kehadiran Milito diperkirakan bakal menjadi langkah Inter mengantisipasi kepergian Ibra. Namun, dengan semakin menghilangnya rumor kepindahan Ibra, rencana baru yang lebih besar dipersiapkan allenatore Jose Mourinho. Duet Ibra dan El Principe – julukan Milito - bakal dijadikan senjata ampuh Inter.
Gaya bermain Milito yang lebih kental sebagai finisher membuat kerja Ibra akan semakin mudah. Bahkan, bukan tidak mungkin produktivitas Milito akan semakin meningkat. “Tak akan ada masalah antara aku dengan Zlatan, kebetulan tipe kami memang berbeda,” ujar Milito seperti yang dilansir La Gazzetta dello Sport. “Aku pun bisa membantunya meraih gelar capocannoniere untuk kedua kalinya.”
Mourinho harus menguras otaknya untuk menempatkan komposisi yang tepat bagi duet bomber tersebut. Pasalnya, dengan mengorbankan salah satunya sebagai pelayan akan cukup berisiko terhadap kesuburan lini depan Inter.
MELANJUTKAN TRADISI TANGO
Delapan tahun terakhir Inter membangun skuad dengan menyertakan attaccante asal Argentina. Gabriel Batistuta, Hernan Crespo, serta Julio Cruz menjadi contoh kesuksesan I Nerazzurri membawa warna Tango di skuadnya. Dengan hengkangnya Crespo dan Cruz di musim panas ini, wajah di lini depan I Nerazzurri akan tetap diwarnai nuansa Argentina berkat kedatangan Milito.
Bermain sejak 2002, Batistuta hanya bertahan semusim di Giuseppe Meazza. Sayang, legenda Tim Tango itu gagal mempersembahkan satu gelar pun bagi La Beneamata. Sedangkan, faktor usia memaksa Crespo dan Cruz, sudah waktunya melupakan masa-masa jaya mereka bersama Inter di akhir musim lalu.
Valdanito – julukan Crespo – mengakhiri masa baktinya di Giuseppe Meazza dengan torehan tiga gelar scudetto. Sementara, enam musim bersama Inter Cruz berhasil menorehkan tinta emas dengan empat gelar scudetto dan dua Coppa Italia.
Sekarang, saatnya memulai babak baru dengan kehadiran wajah Tango lain yang lebih segar. Milito berani sesumbar bakal langsung tampil bersinar dengan menghadirkan gelar juara di musim perdananya bersama Inter.
“Aku bangga bisa bergabung dengan salah satu klub terbesar di dunia. Waktunya sangat tepat, dan aku sudah siap dengan pengalaman baru ini. Bersama tim dengan kualitas juara, aku akan membayar semua kepercayaan yang diberikan dengan mempersembahkan gelar juara,” kata Milito.
Jadi, patut dinanti sepak terjang Milito di musim perdannya bersama Inter. Bukan tidak mungkin gelar Liga Champions yang diimpikan La Beneamata dapat diwujudkan oleh kakak kandung defender Barcelona, Gabriel Milito itu. (Irawan)
No comments:
Post a Comment