Wednesday, July 1, 2009

Memadukan Mesin Gol Terbaik

Mourinho mengawali pembenahan di skuadnya dengan mempertajam lini depan.


GELAR scudetto musim ini sudah di tangan. Tapi, Inter Milan enggan berpuas diri. Target menguasai Eropa membuat pelatih Jose Mourinho terbebani segera memperbaiki kekurangan timnya menyambut musim depan. Salah satunya dengan membenahi keseimbangan tim agar lebih kompetitif.


Tak ingin ketinggalan dari pesaingnya, Inter langsung gerak cepat. Target utama adalah memperbaiki mesin serangnya. Satu penyerang berhasil digenggam, yakni Diego Milito dari Genoa. Inter tinggal selangkah lagi menyelesaikan proses transfer, sebelum memperkenalkannya sebagai anggota anyar I Nerazzurri.


Kehadiran Milito merupakan solusi terbaik untuk sektor depan. Bomber asal Argentina itu diyakini bakal menjadi tandem paling ideal bagi Zlatan Ibrahimovic. Maklum, Milito tak kalah tajam dengan Ibra. Tersisa satu pekan lagi di Serie-A, Ibra masih bertengger di puncak marcatori dengan koleksi 23 gol. Sementara Milito muncul di baris berikutnya dengan raihan 20 golnya bersama Genoa.


Kedatangan Milito kian mempertegas Mourinho bakal tetap mengoptimalkan pola 4-4-2. Apalagi, perjudian Mourinho, yang di awal musim lalu sempat memainkan pola favoritnya, 4-3-3, dinilai gagal. Dua winger, Ricardo Quaresma dan Amantino Mancini, dianggap sebagai pembelian kurang efektif oleh Mourinho di musim ini.


Selain itu, perekrutan Milito juga sebagai langkah mengantisipasi kepergian Adriano yang resmi diputus kontraknya. Bahkan, Inter juga dikabarkan siap melepas dua striker veteran, Hernan Crespo dan Julio Cruz di musim panas nanti. Dengan hanya memiliki dua striker belia, Mario Balotelli dan Victor Obinna praktis Mourinho membutuhkan beberapa penyerang tambahan untuk menemani Ibra.


PERMAINAN FISIK


Selain Milito, Inter juga akan menggaet Thiago Motta (Genoa). Hal ini menunjukkan kepedulian Mourinho untuk memperkokoh barisan tengah. “Kami memang berniat mendatangkan dua sampai tiga penyerang lagi, termasuk menggantikan Adriano,” ujar Mourinho. “Selain itu, sepanjang musim lalu kami selalu memainkan komposisi yang hampir sama di lini tengah. Jika salah satu dari Javier Zanetti, Sulley Muntari, Esteban Cambiasso, atau Dejan Stankovic absen, kami akan bermasalah.”


Mourinho agaknya berniat meniru gaya bermain mantan klubnya, Chelsea yang cenderung mengandalkan permainan fisik. Hal itu dipraktikkan Mourinho dengan memercayakan lini tengah kepada gelandang bertipe pekerja keras seperti Muntari, Cambiasso, Zanetti, ataupun Stankovic. Memboyong Motta semakin mempertegas hal tersebut.


Beberapa pemain lain masih diincar Mourinho untuk memperkuat timnya. Namun, yang patut dinanti apakah pembelian kali ini mampu memecah kebuntuan Inter di kancah Eropa. Atau bahkan, pembelian gagal di awal musim lalu kembali terulang. (Irawan)

No comments:

Post a Comment

In Memoriam: Giacinto Facchetti

In Memoriam: Giacinto Facchetti