Monday, June 27, 2011

Julio Cesar vs Emiliano Viviano: Dibuang sayang


Rumor transfer di tubuh Inter Milan terus bergulir. Dari mulai striker Udinese, Alexis Sanchez, hingga bintang Real Madrid asal Brasil, Kaka. Namun, isu paling menarik justru muncul dari pos di bawah mistar. Setelah perannya sebagai kiper utama Inter tak tergantikan selama lebih dari lima tahun, kini posisi Julio Cesar mulai digoyang. Aktornya adalah kiper muda timnas Italia, Emiliano Viviano.

Bermodal penampilan apik selama dua musim bersama Bologna, nama Viviano mulai mencuat ke jajaran calon kiper masa depan Gli Azzurri. Bahkan, selama Gianluigi Buffon absen, kiper berusia 25 tahun itu mulai dipercaya pelatih timnas Italia, Cesare Prandelli untuk tampil sebagai starter. Sejak debutnya pada September 2010 lalu status sebagai kiper kedua Italia setelah Buffon masih mampu dipertahankan Viviano.

Performa yang ditunjukkan Viviano membuat banyak klub di Italia terpikat. Dari sekian banyak klub yang meminatinya, Inter berada di garda terdepan, hingga beruntung dapat merekrutnya kembali. Pasalnya, La Beneamata kini berhasil merebut sepenuhnya hak kepemilikan Viviano dari Bologna. Kesalahan Bologna dalam mengisi formulir aplikasi lelang tertututp membuat Viviano otomatis menjadi milik Inter.

Akan tetapi, justru di situ letak kebimbangan Inter. Meski potensi yang dimiliki Viviano sangat sayang untuk disia-siakan, untuk saat ini Inter tak memiliki kesempatan besar memanfaatkan kualitas Viviano. Pasalnya, di bawah mistar gawang I Nerazzurri masih bercokol salah satu kiper terbaik dunia, Julio Cesar. Tentunya akan sangat sulit bagi Viviano menggeser posisi kiper asal Brasil itu.

Hal itu diakui sendiri oleh Viviano. “Jika Julio Cesar masih berada di Inter, mereka tak akan bisa memilikiku juga. Meski aku menolak anggapan yang menyebut aku enggan berada di bawah bayang-bayang Cesar. Bologna dan Inter perlu bicara, dan kupikir solusi akan bisa ditemukan,” sebut Viviano.

Dengan sederet prestasinya di Inter, Cesar masih menjadi salah satu kiper terbaik di dunia. Tentunya Inter tak mau berspekulasi melepas Cesar demi mendatangkan Viviano ke Appiano Gentile. Walau begitu, Viviano masih memiliki celah untuk bisa mengawal mistar gawang Inter.

Ingat dengan pamor Viviano yang kian menanjak, posisi Inter sangat riskan. Beberapa klub besar Eropa seperti Arsenal, AS Roma, Genoa dan Lazio juga terus mengintip peluang mendatangkan Viviano. Bahkan, kiper yang mengawali karier profesionalnya bersama Brescia itu pun sudah mengisyaratkan siap melupakan peluang bermain bersama Inter demi karier bersama klub besar lain.

“Aku sadar menolak berbagai tawaran tak akan mudah. Aku juga mempertimbangkan ketertarikan dari Roma ataupun Genoa. Namun, pertama-tama aku harus menyelesaikan urusan statusku bersama Inter. Kalau memungkinkan, aku pun siap pindah dengan status pinjaman,” beber Viviano.

Dengan Cesar yang sudah memasuki usia senja dan rentan cedera, agaknya semakin memberatkan Inter untuk mempertimbangkan posisi Viviano. Namun, bisa juga langkah lebih bijak akan diambil Inter. Salah satunya dengan meminjamkan Viviano ke klub lain, sambil menunggu kontrak Cesar yang akan habis pada 2014 mendatang.

Ketika waktu itu tiba, Viviano akan memasuki umur keemasan bagi seorang kiper dan semakin matang untuk diberi kepercayaan menjaga gawang Inter. (@IrawanCobain)

Julio Cesar
Usia: 31 tahun
Asal Negara: Brasil
Tinggi/Berat: 186 cm/79 kg
Penampilan musim 2010/11:
Serie-A: 25 kali main (kebobolan 21 gol)
Coppa Italia: 3 kali main (kebobolan 2 gol)
Liga Champions: 7 kali main (kebobolan 15 gol)

Emiliano Viviano
Usia: 25 tahun
Asal Negara: Italia
Tinggi/Berat: 195 cm/89 kg
Penampilan musim 2010/11:
Serie-A: 38 kali (kebobolan 52 gol)

Tuesday, June 14, 2011

NAPOLI: Akhir penantian 21 tahun


Sesaat setelah peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan antara Napoli vs Inter Milan dibunyikan, kegembiraan pecah di Stadion San Paolo. Kembang api, bom asap, serta nyanyian ‘O Suldato Innamurato’ berkumandang di seantero stadion.

Seluruh tifosi Napoli atau yang akrab disebut Neapolitan larut dalam euforia menyambut kepastian lolos ke Liga Champions musim depan. Keberhasilan meraih satu angka dari Inter membuat I Partenopei berhak atas tiket otomatis ke kompetisi tertinggi antarklub Eropa itu.

Para Neapolitan pantas bergembira. Pasalnya sudah cukup lama Napoli tak merasakan atmosfer Liga Champions. Terakhir kali berlaga di Liga Champions adalah 21 tahun silam atau pada 1990 usai menjuarai Serie-A musim 1989-90.

“Terima kasih kepada semua orang yang bekerja bersama tim, menciptakan suasana harmonis, dan membantu para pemain menampilkan yang terbaik,” ucap pelatih Napoli, Walter Mazzarri.

Tak bisa dipungkiri, selain beberapa pemain kunci seperti Edinson Cavani, Ezequiel Lavezzi, atau Marek Hamsik, sang allenatore, Mazzarri juga laik diberi kredit lebih atas pencapaian Napoli kali ini. Tangan dingin Mazzarri berpengaruh besar membentuk Napoli menjadi kekuatan solid di Italia.

Mantan pelatih Sampdoria ini pun mampu mempertahankan konsistensi tim sepanjang musim. Hal yang tidak dimiliki beberapa tim besar seperti Lazio, AS Roma, dan Juventus.

“Terima kasih kepada Mazzarri dan skuadnya yang telah membawa kami meraih poin ini. Juga terima kasih kepada fans yang telah setia mendukung kami melalui masa-masa sulit. Cara kalian memberi dukungan kepada tim ini membuat rakyat Naples bangga, dan kalian merupakan elemen penting yang kami miliki,” ucap Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis yang tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. / @IrawanCobain

SAMPDORIA: Hujan Tangis di Luigi Ferraris

Bukan hanya kiprah sembilan tahun di Serie-A yang terhenti, Il Blucerchiati juga terancam eksodus pemain.


Di sela-sela tulisan tentang Inter Milan, sedikit saya sisipkan kisah tragis salah satu klub besar di Italia, Sampdoria. Kenapa saya menggolongkan Il Samp sebagai salah satu klub besar? Prestasi berkata demikian. Satu gelar Scudetti, 4 Coppa Italia, 1 Winner Cup, serta sekali menjadi runner-up Piala Champions sudah cukup membuat Sampdoria laik disejajarkan dengan klub-klub besar di Negeri Pizza. Namun, kini Il Blucerchiati harus merasakana kenyataan pahit. Turun kasta ke Serie-B!

Raut kesedihan hadir di Stadion Luigi Ferraris sesaat setelah wasit Paolo Mazzoleni meniupkan peluit panjang. Seluruh skuad Sampdoria tertunduk lesu menyambut kekalahan 1-2 dari Palermo. Bahkan, Il Capitano, Angelo Palombo pun tak mampu menahan isak tangis di hadapan seluruh tifosi Il Blucerchiati. Kekalahan dari Palermo resmi mengakhiri perjalanan Sampdoria selama sembilan tahun di kancah Serie-A. Musim depan, mereka turun kasta ke Serie-B.

Keterpurukan Sampdoria kali ini antiklimaks dari pencapaian apik musim lalu. Pada musim 2009-10 mereka mampu finis di urutan keempat klasemen dan berhak merebut satu tiket ke babak kualifikasi Liga Champions. Hasil buruk ini wajib membuat petinggi Sampdoria melakukan evaluasi. Pasalnya, musim ini mereka melakukan sejumlah blunder besar.

Diawali dengan kepergian sang allenatore, Luigi Del Neri ke Juventus. Sampdoria ibarat kapal yang kehilangan nakhoda. Domenico Di Carlo yang masuk menggantikan Del Neri gagal menjaga keharmonisan tim. Puncaknya, perseteruan Antonio Cassano dengan presiden klub, Riccardo Garrone yang berakhir dengan kepindahan sang pemain ke AC Milan.

Tak berselang lama, striker Giampaolo Pazzini menyusul Cassano keluar dari Luigi Ferraris dan pindah ke Inter Milan. Kepergian Del Neri, Cassano, dan Pazzini menjadi serangkaian blunder Sampdoria. Dampaknya sepanjang 2011 Sampodoria hanya mampu meraih tiga kemenangan dari 21 laga. Masuknya Alberto Cavasin sebagai pengganti Di Carlo pun tak banyak membantu. Kini, Garrone pun harus memikul tanggung jawab penuh atas kebijakan-kebijakan yang justru mengantarkan Sampdoria ke jurang degradasi.

“Ini momen yang menyedihkan, dan tak pantas dirasakan para tifosi. Serangkaian kesalahan kami lakukan dan hal itu harus dievaluasi. Kami bertanggung jawab penuh, tapi juga menegaskan komitmen terhadap Sampdoria. Sekarang saatnya membersihkan ‘rumah’ dan membangun kembali kekuatan tim agar secepatnya bisa kembali ke Serie-A,” sesal putra Presiden Sampdoria, Edoardo Garrone.

MEMBUKA LEMBARAN BARU

Sebagai pemimpin klub, Riccardo Garrone jelas memikul tanggung jawab moral untuk membawa kembali Sampdoria ke Serie-A. “Saya melihat sebuah spanduk yang dibentangkan tifosi, meminta kami mengembalikan kejayaan Sampdoria. Dan itu menjadi janji kita. Saya sangat menghargai apresiasi dan sikap positif yang ditunjukkan fans hari ini. Karena itu, mereka tak pantas menerima kekecewaan ini,” tegas Garrone sembari berjanji akan membawa timnya promosi ke Serie-A secepatnya.

Kendati berjanji bakal secepat mungkin membawa Sampdoria kembali ke Serie-A, agaknya Garrone tak mampu menghindari efek dari penurunan kasta ke Serie-B. Salah satunya adalah ancaman bakal terjadinya eksodus besar-besaran di tubuh I Bluccerchiati.

Sejumlah pemain berpotensi besar meninggalkan Sampdoria. Meski tak terdapat nama besar lagi di Luigi Ferraris, beberapa pemain terbilang masih laik tampil di Serie-A ataupun kompetisi level atas Eropa lain. Sebagai langganan timnas Italia, Angelo Palombo dan gelandang muda, Andrea Poli pun harus berpikir dua kali untuk setia berbaju Sampdoria jika tak mau peluang berlaga di Euro 2012 hilang.

Akan tetapi, ancaman eksodus para pemain utama itu tak lantas membuat skuad Sampdoria bakal melemah di Serie-B musim depan. Hal serupa pernah terjadi pada 1998-99 lalu di mana mereka kehilangan Vincenco Montella ketika terdegradasi ke Serie-B. Sampdoria justru menemukan pahlawan baru, Francesco Flachi.

Pengalaman 11 tahun silam bisa saja kembali dirasakan Il Samp. Pemain seperti Nicola Pozzi, ataupun youngster asal Spanyol, Pedro bisa dioptimalkan untuk menjadi pahlawan baru. Tentu dengan syarat, petinggi Sampdoria bisa memanfaatkan Serie-B sebagai kawah candradimuka para pemain muda mereka. / @IrawanCobain


Prediksi pemain Sampdoria yang bakal keluar:

Lini belakang
Reto Ziegler
Gianluca Curci

Lini tengah
Andrea Poli
Angelo Palombo
Stefano Guberti
Franco Semioli
Daniele Mannini

Lini depan
Jonathan Biabiany
Massimo Maccarone

Tuesday, June 7, 2011

Siap Bongkar-Pasang Tim

Musim ini Inter kehilangan dominasinya. Demi kebangkitan Inter pada musim depan, manajemen akan membongkar tim.


Antiklimaks. Begitulah nasib Inter Milan saat ini. Setelah lima musim mendominasi Serie-A dan meraih treble pada 2009-10, musim ini mereka terjatuh. La Benemata membuang peluang juara di dua ajang paling bergengsi, Serie-A dan Liga Champions.

Berakhirnya dominasi Inter di Serie-A sebenarnya sudah terprediksi sejak awal musim. Putusan manajemen untuk tidak banyak merombak skuad usai meraih treble pada musim lalu adalah salah satu penyebabnya.

Mantan pelatih Inter, Rafael Benitez sempat mengeluhkan kebijakan transfer Inter yang terkesan pelit. Padahal, beban yang diusungnya sangat berat, yakni mempertahankan dominasi Inter baik di Italia maupun Eropa.

Presiden Massimo Moratti baru mulai berbenah pada paruh musim, seiring pergantian pelatih dari Benitez ke Leonardo. Dana 39,5 juta euro (sekitar Rp495,5 miliar) dikucurkan. Inter mendatangkan Giampaolo Pazzini dari Sampdoria, Andrea Ranocchia dari Genoa, serta peminjaman dua pemain, Houssine Kharja (Genoa), dan Yuto Nagatomo (Cesena).

Sayang, aksi ‘bobol bank’ yang dilakukan Inter terlambat. Meski setelah itu penampilan skuad Leonardo meningkat, fondasi kokoh terlanjur dimiliki sang rival, AC Milan. Maklum sejak awal musim Milan memang sudah jor-joran berbelanja pemain bintang.

Moratti sadar perbedaan kualitas Inter dengan Milan pada musim ini cukup mencolok. Inter kalah start. Kans meraih scudetto pun sudah hampir pasti melayang. Meski begitu, tak lantas Moratti berdiam diri. Pada musim panas nanti pengusaha minyak ini dikabarkan bakal melakukan perombakan tim. Sejumlah pemain baru akan didatangkan.

Namun, sebelum membeli pemain baru, menajemen Inter harus memastikan dulu siapa saja pemain Inter musim ini yang bakal dipertahankan dan yang dilepas. Pasalnya, selain skuad Inter terlalu gemuk, sebagian besar juga mulai uzur. Berikut adalah analisis sejumlah nama yang bakal dilepas manajemen Inter pada musim panas nanti. / @IrawanCobain


Mereka yang akan dilepas:

• McDonald Mariga

Posisi: Gelandang bertahan
Umur: 24
Kontrak sampai: 30 Juni 2013
Klub peminat: Aston Villa
Peluang pergi: 70%
Estimasi harga: 8 juta euro (Rp 100,3 miliar)
Keterangan:
Sejak Inter dilatih Rafael Benitez hingga Leonardo, posisi McDonald Mariga kerap tersisih. Musim ini dia baru tampil 11 kali dan sebagian besar sebagai pemain pengganti. Mantan gelandang asal Parma ini menjadi pemain yang paling berpeluang cabut dari Inter pada musim panas ini.

• Ivan Cordoba

Posisi: Bek tengah
Umur: 34
Kontrak sampai: 30 Juni 2012
Klub peminat: Manchester City, Fiorentina
Peluang pergi: 60%
Estimasi harga: 4 juta euro (Rp50 miliar)
Keterangan:
Musim ini Ivan Cordoba hanya berstatus sebagai pemain pelapis. Dia menjadi opsi keempat setelah Lucio, Walter Samuel, dan Andrea Ranocchia. Sadar kariernya selama 12 tahun di Inter sudah hampir berakhir, Cordoba mulai mempertimbangkan pindah klub. Opsinya antara keluar dari Italia, atau bermain untuk salah satu klub di Amerika Latin.

• Maicon

Posisi: Bek kanan
Umur: 29
Kontrak sampai: 30 Juni 2012
Klub peminat: Real Madrid
Peluang pergi: 40%
Estimasi harga: 30 juta euro (Rp376 miliar)
Keterangan:
Sejak musim lalu Maicon kerap diisukan bakal hengkang dari Inter. Real Madrid menjadi peminat paling serius. Kehadiran Jose Mourinho di Madrid juga menjadi magnet kuat bek asal Brasil itu untuk datang. Apalagi, musim ini prestasi Inter tengah melorot. Bukan mustahil Maicon yang semula berjanji bakal bertahan kini mulai mempertimbangkan opsi pindah.

• Diego Milito

Posisi: Striker
Umur: 31
Kontrak sampai: 30 Juni 2014
Klub peminat: Genoa
Peluang pergi: 40%
Estimasi harga: 23 juta euro (Rp288 miliar)
Keterangan:
Kehadiran Giampaolo Pazzini mulai menggerus posisi Diego Milito di skuad utama. Rentan cedera menjadi salah satu alasan penampilannya mulai menurun musim ini. Padahal, musim lalu statusnya adalah top skorer Inter. Meski masih berguna sebagai pelapis, bukan tidak mungkin Inter akan merelakan kepergiannya jika ada tawaran menarik dari klub lain.

• Philippe Coutinho

Posisi: Gelandang serang
Umur: 18
Kontrak sampai: 30 Juni 2015
Klub peminat: Malaga, Udinese
Peluang pergi: 30%
Estimasi harga: 7 juta euro (Rp87,8 miliar)
Keterangan:
Pada awal musim lalu, Philippe Coutinho sempat mendapat beberapa kesempatan bermain di bawah asuhan Rafael Benitez. Namun, menjelang pertengahan musim, peluangnya bermain semakin menipis. Total baru 14 kali Coutinho tampil bersama Inter. Dengan usia yang masih tergolong belia, Inter agaknya mempertimbangkan untuk melepas pemain asal Brasil itu dengan status pinjaman. Atau, opsi paling berani adalah menjadikannya alat barter untuk transfer Alexis Sanchez dari Udinese.

Ket: Harga berdasarkan transfermarkt.de

• Pemain lain yang kemungkinan hengkang

Selain nama-nama yang telah duisebutkan ada sejumlah pemain yang punya kans untuk pergi dari Inter musim depan. Mereka adalah Wesley Sneijder, Sulley Muntari, dan Goran Pandev. Meski demikian, kans hengkang ketiganya tak sebesar nama-nama lain yang sudah disebutkan.

Monday, June 6, 2011

Saatnya Berganti Wajah


Leo harus meninggalkan taktik pragmatis Mou dan lebih berani mengedepankan sepak bola atraktif ala Brasil.


SAAT bergabung ke Inter Milan pada Januari lalu, Leonardo sudah melakukan langkah awal yang tepat. Dia mengadaptasi taktik serta pendekatan ala mantan pelatih La Beneamata, Jose Mourinho. Sayang, performa sempurna Inter di bawah kepemimpinan Leo tak bertahan lama. Menjelang akhir musim, daya tahan Inter mengendur. Leo tak mampu menjaga konsistensi bertarung di tiga ajang sekaligus. Meski akhirnya mampu meraih satu gelar di ajang ajang Coppa Italia.

Beruntung, Presiden Massimo Moratti masih menaruh kepercayaan kepadanya. Peluang pelatih asal Brasil itu bertahan pada musim depan cukup besar. Akan tetapi, kepercayaan Moratti tak berlaku kekal. Start awal Inter pada musim depan akan menjadi pertaruhan nasib Leo. Sama halnya dengan nasib pelatih sebelumnya, Rafael Benitez, yang didepak akibat gagal menjaga harmonisasi tim.

Demi membayar kepercayaan Moratti, dua langkah vital harus dilakukan Leo. Hal pertama adalah meninggalkan taktik pragmatis ala Mou. Pasalnya langkah Leo mengadaptasi teori Mou terbukti gagal. Sejatinya karakter Leo dan Mou bertolak belakang. Kenyataan itu sudah terlihat dari rapuhnya lini pertahanan Inter musim ini. Padahal, pada era Mou, taktik cattenaccio Inter menjadi salah satu yang terbaik di Italia, bahkan Eropa.

Sebagai penganut sepak bola atraktif ala Samba, isi otak Leo tentu lebih banyak taktik menyerang daripada bertahan. Artinya, permainan Inter akan lebih bernyawa jika Leo menerapkan taktik sesuai karakternya. Langkah pertama itu tentunya tak akan berjalan mulus jika skuad tak mendukung. Oleh karena itulah, Leo harus melakukan melanjutkannya dengan langkah kedua, yakni merombak tim utama. Pemain yang tak maksimal memainkan skema Leo harus siap angkat kaki.

Sejauh ini, gambaran skuad Leonardo untuk musim depan pun sudah mulai terlihat. Dari daftar incaran Inter, sebagian besar berposisi penyerang. Bahkan, indikasi warna Latin pada musim depan pun semakin kuat. Penyerang Argentina, Carlos Tevez, serta striker lincah asal Cile, Alexis Sanchez siap diboyong.

Selain itu, peran Wesley Sneijder yang sangat vital selama dua musim terakhir pun kemungkinan bakal tergerus. Playmaker muda Brasil, Paulo Henrique ‘Ganso’ sudah didekati. Pemain asal Santos itu disiapkan untuk berbagi peran dengan Sneijder pada musim depan.


MEMANFAATKAN RAYUAN LEO

Perjuangan mendapatkan Ganso sepertinya tidak akan mudah. Inter masih harus saling sikut dengan sang rival, AC Milan. Bahkan, kabarnya I Rossoneri sudah melakukan start lebih dulu dengan mengontak agen Ganso. Meski begitu, peluang Inter dan Milan masih sama besar. Ganso belum menentukan klub mana yang dipilih.

Pengalaman Leonardo sebagai scout dan direktur teknik semasa di Milan bisa menjadi modal Inter mendekati Ganso. Fakta berbicara, pada 2009 lalu Inter lebih dulu menjajaki negosiasi memboyong Thiago Silva dari Fluminense. Namun, saat kesepakatan dengan Inter hampir tercapai, Leo langsung turun tangan. Thiago Silva pun akhirnya memilih bergabung ke Milan dan menolak pinangan Inter.

“Aku ungkapkan rahasia kecil. Sebelum memutuskan bergabung ke Milan, aku negosiasi dengan Inter. Lalu Leonardo menelepon. Dia bicara mengenai tim, Milanello, dan masa depanku. Seminggu setelah itu, aku tutup pintu untuk Inter dan bergabung ke Milan. Aku rasa dia bisa melakukan hal sama dengan Ganso. Tak mudah membuat Ganso menolak Inter di saat ada Leonardo di sana. Dia selalu mempunya kata-kata yang tepat,” beber Silva.

Keyakinan Silva beralasan. Selain memiliki kemampuan meracik strategi, Leo juga ahli bernegosiasi. Khususnya dengan pemain muda asal Brasil. Rayuan Leo cukup ampuh. Ganso sendiri mengakui. “Kami sering berbicara. Sangat menyenangkan memiliki hubungan dekat dengan dia. Leonardo selalu memberikan saran yang bagus untukku,” aku pemain berusia 21 tahun itu.

Bukan kali itu saja Leo berhasil menjadi penentu dari persaingan transfer Milan versus Inter. Pria berusia 41 tahun itu pun menjadi aktor utama di balik bergabungnya Kaka serta Alexandre Pato ke San Siro pada 2003 dan 2007 lalu. Kini, Leonardo berpeluang mengulang keberhasilannya dengan membuat Milan gigit jari karena gagal mendatangkan Ganso. / @IrawanCobain



Formasi bayangan Inter 2011-12

Meski bakal menanggalkan taktik yang diadaptasi dari Jose Mourinho, formasi 4-2-3-1 sepertinya bakal tetap menjadi andalan Leonardo. Hal itu mulai terlihat daftar pemain-pemain incaran Inter musim panas nanti. Beberapa nama sengaja diburu demi memperkuat taktik yang sudah digunakan Inter sejak era Jose Mourinho. Berikut perkiraan formasi Inter pada musim depan:

Pola: 4-2-3-1
Julio Cesar; Maicon; Ranocchia; Lucio/Samuel; Criscito; Cambiasso/Thiago Motta; Montolivo/Zanetti; Eto’o/Pandev; Sneijder/Ganso; Tevez/Sanchez; Pazzini/ Milito.



Analisis para pemain incaran Inter Milan

ALEXIS SANCHEZ

Posisi: Striker
Umur: 22 tahun
Klub asal: Udinese
Klub pesaing: AS Roma, Man. City, Man. United, Chelsea, Barcelona
Kontrak sampai: 30 Juni 2014
Peluang bergabung: 65%
Estimasi harga: 18,5 juta euro (Rp232 miliar)
Keterangan:
Sudah sejak musim panas lalu Alexis Sanchez menjadi buruan Inter Milan. Akan tetapi, Udinese mematok harga cukup tinggi. Inter mempertimbangkan melepas Philippe Coutinho dengan status pinjaman demi memuluskan langkah Sanchez menuju Giuseppe Meazza.

• PAULO HENRIQUE GANSO

Posisi: Gelandang serang
Umur: 21 tahun
Klub asal: Santos
Klub pesaing: AC Milan, Chelsea
Kontrak sampai: 28 Februari 2015
Peluang bergabung: 55%
Estimasi harga: 12 juta euro (Rp150,5 miliar)
Keterangan:
Ganso, panggilan akrab Paulo Henrique Chagas de Lima, menjadi salah satu talenta Brasil yang banyak diincar klub Eropa. Inter Milan akan saling sikut dengan AC Milan guna memboyong gelandang asal Santos ini. Mengandalkan kedekatan dengan Leonardo, Inter berpeluang menggaet Ganso.

• RICCARDO MONTOLIVO

Posisi: Gelandang
Umur: 26 tahun
Klub asal: Fiorentina
Klub pesaing: AC Milan, Juventus, Arsenal
Kontrak sampai: 30 Juni 2012
Peluang bergabung: 55%
Estimasi harga: 18.5 juta euro (Rp232 miliar)
Keterangan:
Riccardo Montolivo digadang-gadang sebagai salah satu titisan Andrea Pirlo. Inter Milan juga membutuhkan figur deep-playmaker untuk membantu peran Wesley Sneijder. Dengan kontrak yang habis pada musim depan, Montolivo berpeluang diboyong Inter dengan iming-iming meminjamkan Coutinho ke La Viola.

• DOMENICO CRISCITO

Posisi: Bek kiri/tengah
Umur: 24
Klub asal: Genoa
Klub pesaing: AC Milan, Zenit St Petersburg
Kontrak sampai: 30 Juni 2014
Peluang bergabung: 45%
Estimasi harga: 12 juta euro (Rp150,5 miliar)
Keterangan:
Sudah sejak musim panas lalu Inter Milan menyatakan minat memboyong bek yang mampu bermain apik sebagai bek tengah dan bek kiri ini. Musim dingin lalu, Inter lebih dulu merekrut rekan Criscito, Andrea Ranocchia. Bukan tidak mungkin musim panas nanti giliran Criscito.

• CARLOS TEVEZ

Posisi: Striker
Umur: 27 tahun
Klub asal: Manchester City
Klub pesaing: Real Madrid, Chelsea, Juventus
Kontrak sampai: 30 Juni 2014
Peluang bergabung: 35%
Estimasi harga: 38 juta euro (Rp476,5 miliar)
Keterangan:
Sudah menjadi rahasia umum Inter Milan tertarik menjadikan Carlos Tevez sebagai suksesor Diego Milito. Akan tetapi, banderol yang terbilang cukup mahal membuat Inter harus berpikir ulang untuk mendatangkan kapten Manchester City ini.
Keterangan: Estimasi harga berdasarkan www.transfermarkt.de

In Memoriam: Giacinto Facchetti

In Memoriam: Giacinto Facchetti