Monday, January 17, 2011

Dari Mourinho, Benitez, Hingga Leonardo


Berguru Pada Mourinho

Jika Rafael Benitez gagal di Inter Milan karena bersikeras membongkar pondasi yang sudah dibangun Jose Mourinho, maka tidak demikian dengan Leonardo. Arsitek anyar I Nerazzurri itu justru tak sungkan berguru pada Mou untuk meneruskan proyeknya.

Sebelumnya Benitez dinilai gagal karena mencoba mencoba merombak total pondasi yang sudah dibangun Mourinho selama dua tahun menangani Inter. Tak heran penampilan Inter di musim ini menurun drastis, dan Benitez pun harus terdepak.

Saat ditunjuk sebagai pelatih baru pengganti Benitez, Leonardo langsung memilih langkah bijak. Dia bertemu Mourinho untuk berdiskusi mengenai pondasi yang sudah dibangunnya. Pilihan Leo mengikuti langkah Mou didasari kesuksesan Inter merebut treble winner pada musim lalu.

Dalam latihan rutin, dia juga terlihat coba mengakrabi para pemainnya, termasuk beberapa veteran seperti Iva Cordoba, Esteban Cambiasso, dan Thiago Motta. Leo juga terlihat sering berdiskusi dengan Guseppe Baressi yang kebetulan menjadi tangan kanan Mou selama dua tahun.

Langakh yang diambil Leo memang sangat bertolak belakang dengan Benitez. Selama ditukangi pelatih asal Spanyol itu, ruang ganti Inter terasa kurang harmonis. Rafa gagal mengendalikan para pemainnya secara personal. Dari segi taktik, Benitez juga merombak semua, termasuk pondasi pertahanan kokoh yang dibangun Mou.

Dan kini perubahan Benitez itu akan coba dibenahi lagi oleh Leo. Dengan mengikuti langkah Mou, Leo yakin peluang Inter merebut gelar juara masih terbuka lebar. (Irawan)


Bangkitkan Mentalitas Inter

Inter Milan mengawali 2011 dengan meraih kemenangan penting atas Napoli. Hasil positif itu diakui tak lepas berkat kehadiran pelatih baru, Leonardo, yang telah membawa suasana baru di tubuh tim.

Leonardo memang dianggap sebagai salah satu faktor utama keberhasilan Inter meraih kemenangan atas Napoli. Bukan cuma dari taktiknya di lapangan, melainkan peran psikologis yang dibawanya kepada tim. Hal itu diakui sendiri oleh Presiden Inter, massimo Moratti dan salah satu pencetak gol kemenangan, Esteban Cambiasso.

"Saya puas hubungan antara pelatih dan pemain sejauh ini semakin bagus," sebut Moratti. "Sekarang, kami siap berjuang kembali. Memang tak mudah merangkak naik ke papan atas lagi, tapi kami tetap yakin bisa memenangi Scudetto musim ini."

Gol kemenangan Inter pada laga ini dicetak dua oleh Thiago Motta, dan satu melalui tandukkan kepala Cambiasso. Sayang, tak ada satupun striker Inter yang mampu mencetak gol pada laga ini. Cambiasso sendiri mengakui kehadiran Leo mampu memberi dampak instant kepada mentalitas tim.

"Kemenangan ini sangat penting. Leo telah memberikan rasa percaya diri kepada kami lagi. Terlalu awal membandingkan antara dua pelatih (Leo dan Rafael Benitez), kami harus berterimakasih kepada siapapun yang sudah bekerja dengan kami. Benitez melakukan tugas yang baik juga.

Meski dianggap gagal, Benitez memang amsih mendapat penghargaan dari fans Inter. Sebelum laga melawan Napoli dimulai, di salah satu tribun Stadion Giuseppe Meazza sempat terpampang banner bertuliskan ucapan terima kasih terhadap Benitez, dan dukungan kepada Leonardo. (Irawan)


Berterima Kasih Kepada Pemain

Kemenangan di laga perdanannya atas Napoli disyukuri para pemain Inter Milan. Mereka menilai Leonardo telah membangkitkan rasa percaya diri yang sempat terpuruk.

Tapi, Leonardo justru sebaliknya. Dia berterima kasih kepada para pemain yang tampil luar biasa. "Kemenangan ini tak lepas dari 'rasa lapar' para pemain," jelas Leo usai pertandingan.

Pelatih asal Brasil itu melihat tekad kuat para pemain Inter sudah terlihatnya sejak dirinya hadir di tempat latihan. Saat latihan, Leonardo melihat semangat luar biasa dari Javier Zanetti dkk. Dan, itu membuatnya takjub.

Dia juga tak melihat ada yang salah dengan Rafael Benitez, pendahulunya. "Jiwa pemenang tetap dimiliki para pemain. Benitez mungkin sudah bekerja baik di sini. Tapi, mungkin tidak 'klik' saja," tandasnya.

Leonardo tak ingin timnya saat ini dibandingkan dengan tim Benitz. Dia hanya ingin timnya menjaga rasa percaya diri dan menikmati bermain sepak bola. Soal peluang timnya, Leonardo berujar, "Tak mudah memang untuk mendaki di posisi klasemen sementara. Kami hanya perlu fokus pada setiap pertandingan yang diikuti." (jalu)


"Inter Masih Bisa Juara!"

Kemenangan atas Napoli memunculkan optimisme di dalam diri pelatih baru Inter Milan, Leonardo. Dia pun yakin peluang skuadnya mempertahankan Scudetto di musim ini masih sangat besar.

Saat ini Intr memang masih berada di urutan 7 klasemen Serie-A dengan tertinggal 13 poin dari pemuncak, AC Milan. Meski begitu, Inter masih punya tabungan dua laga. Dan, jika mampu memenangi keduanya, nilai mereka cuma tinggal terpaut 7 dari I Rossoneri.

Bagi Leo, dengan kondisi tim saat ini kesempatan itu masih tetap terbuka. Dia pun yakin tim lain berpeluang mengakami nasib serupa dengan Inter, yakni melalui periode buruk.

"Bisakah kami meraih Scudetto ? Setiap tim pasti melalui periode berat di musim ini seperti halnya Inter. Dan saya pikir hal itu juga akan terjadi pada klub lain," beber Leonardo.

Di bawah kendali Leo, Inter diyakini bakal mengedepankan permainan atraktif dengan lebih bisa menikmati pertandingan. Leo pun berharap para pemain bisa mengkonversi beban di pundak mereka menjadi sebuah kesenangan dalam menghadapi setiap laga.

"Dalam pandangan saya, sepak bola adalah kesenangan. Kita tak bisa menikmati olahraga ini dengan beban berat di pundak. Kita bisa kalah atau menang, tapi harus terus berkembang dan berubah. Satu-satunya hal teknis di sepak bola adalah taktik, sisanya adalah semangat" sebut dia.

"Ada kegembiraan di skuad, dan tak bisa dipungkiri hal itu. Tim tampil luar biasa saat menghadapi Napoli. Semangat, kerja sama tim, dan ketenangan di atas lapangan sangat bagus. Sekarang, kami harus meneruskan performa ini saat menghadapi Catania," sambung Leo lagi.

Pada laga melawan Catania, Inter bakal kembali diperkuat top skorer sementara mereka, Samuel Eto'o yang kembali dari masa skorsing tiga pertandingan. "Kini skorsingnya sudah berakhir, dan saya berharap banyak dari dia," pungkas Leo. (Irawan)


"Inter Tim Yang Luar Biasa!"

Ekspresi kepuasan tampak terlihat dari wajah Leonardo menyambut kemenangan 2-1 yang diraih Inter Milan atas Catania. Betapa tidak, selain menjadi kemenangan keduanya secara beruntun, tiga poin diraihnya dengan perjuangan setelah sempat tertinggal lebih dulu.

I Nerazzurri sempat tertinggal melalui gol Alejandro Gomez pada awal babak kedua. Namun, dengan semangat tinggi Inter akhirnya mampu membalikkan keadaan melalui dua gol Esteban Cambiasso.

"Kami kesulitan di babak pertama, dan Catania sudah lebih dulu bermain aktif menyerang. Babak kedua semua berubah, dan pergantian pemain cukup membantu kami. Kami akhirnya membuktikan punya karakter kuat. Termasuk membalikkan keadaan. Ini tiga poin penting yang membuat peluang kami tetap hidup," beber Leonardo.

Leonardo sendiri menyambut gembira hasil imbang yang diraih AC Milan dari tamunya, Udinese. Menurut dia, hasil itu cukup membantu ambisi Inter bangkit dari keterpurukkan di awal musim.

"Kabar dari hasil Milan memunculkan antusiasme di skuad kami. Namun cukup sulit membaca klasemen sekarang, selama kami masih punya tabungan dua laga," sambung dia.

Pada laga ini Leonardo juga memberikan kesempatan kepada pemain anyar Inter, Andrea Ranocchia melakoni debutnya. Sayang, eks defender Genoa itu hanya bermain sebentar saat menggantikan Diego Milito pada menit ke-91. (Irawan)


Kunci Sukses Leo: Keharmonisan Tim

Inter Milan terus menjaga rekor 100 persen sejak dipegang Leonardo. Teranyar, Bologna digebuk 4-1. Leonardo mengaku senang dengan pencapaian Inter hingga saat ini. Menurutnya, ada faktor nonteknis yang membuat Inter bisa kembali ke trek yang benar.

"Tim ini punya ide dan visi yang jelas tentang sepak bola," ungkap Leonardo. "Kemenangan penting melawan Bologna tak lepas dari performa baik para pemain. Senang melihat Samuel Eto'o bisa kerja sama dengan Diego Milito. Keharmonisan di sebuah tim itu menjadi dasar."

Kendati demikian, Leonardo melihat masih ada kelemahan yang terjadi pada timnya. Terlihat dari kerja keras yang harus ditampilkan saat melawan Napoli dan Catania. "Mungkin, kelemahan terbesar tim ini ada pada antisipasi bola-bola mati. Tapi, bisa saja itu hanya inisidental," tandasnya.

Soal peluang juara, Leonardo tak mau sesumbar. Dia mengakui jika AC Milan yang pernah dilatihnya pantas mendapatkan respek. "Namun, laga masih panjang. Bukan waktunya untuk melakukan kalkulasi," pungkas dia. (jalu)

Kontroversi Di Balik Kedatangan Leonardo


Galliani Kaget Leonardo ke Inter

Berlabuhnya Leonardo ke Inter Milan sepeninggal Rafael Benitez, mendapat reaksi beragam. Termasuk dari wakil presiden AC Milan, Adriano Galliani yang mengaku sangat kaget Leo melatih Inter.

Memang cukup wajar Galliani terkejut. Pasalnya di Italia Leo sudah cukup identik dengan Milan. Hampir satu dekade dihabiskan untuk berbakti kepada I Rossoneri. Sejak menjadi pemain, direktur, hingga pelatih.

Pada akhir musim lalu, Leo memutuskan meninggalkan kursi pelatih Milan karena ada sedikit selisih paham dengan Presiden Silvio Berlusconi. Dan kini, rumor yang mengaitkan Leo ke Inter jelas disambut Galliani dengan perasaan kaget.

"Saya tak tahu harus bereaksi bagaimana," ucap Galliani kepada Sky Sport . "Dia jelas memiliki sejarah bersama Milan. Saya masih sangat ingat ketika memboyong dia dari Paris Saint Germain pada 1997, hingga dia melalui 13 tahun kariernya di Milan."

"Tahun lalu hasil yang dicapainya juga tak terlalu buruk. Kami mengakhiri musim di posisi tiga dengan banyaknya pemain cedera. Namun ada salah paham antara Leonardo dengan Berlusconi, dan saya menyesali hal itu," pungkas dia. (Irawan)

24 Desember 2010 | 00:27


Van Basten Sebut Leonardo Pengkhianat

Bergabungnya Leonardo ke Inter Milan sebagai pelatih memang sedikit mengejutkan. Hal tersebut, tentu saja tidak lain karena masa lalu Leonardo.

Leonardo sudah identik dengan Milan. Apa lagi dirinya sempat berkarier di I Rossoneri baik sebagai pemain ataupun bertindak sebagai pelatih pada musim lalu.

Rupanya, pilihan karier kepelatihan Leonardo ke Inter, mengundang sindiran dari mantan legenda AC Milan, Marco van Basten. Mantan striker terbaik Milan tersebut menganggap Leonardo tak lain sebagai seorang pengkhianat.

"Ini tidak benar untuk seorang yang lama di Milan. Bukankah itu sebuah pengkhianatan? Dalam pandangan saya, jelas ya," sindir van Basten.

Namun, van Basten dapat memaklumi bila Leonardo akhirnya pindah haluan ke rival sekota Milan. "Dia pergi dari Milan dengan masalah. Berbeda dengan saya yang tidak pernah memiliki masalah apapun dengan Milan," tandas mantan striker Belanda tersebut. (Okky)

29 Desember 2010 | 04:12


Ditolak Legenda Inter

Komentar bernada penolakkan terhadap kedatangan Leonardo sebagai pelatih baru Inter Milan bukan cuma diungkapkan pihak AC Milan. Dari kubu Inter, striker legendaris, Sandro Mazzola pun mengaku tak yakin dengan keputusan mantan klubnya memakai Leonardo.

Bagi Mazzola, Leo bukanlah sosok yang tepat guna membangkitkan Inter sepeninggal Benitez. Meski begitu, dia juga enggan meragukan kualitas Leonardo.

"Saya mengaggumi Leonardo sebagai pria dan pebola, tapi saya tak tahu bagaimana menilainya sebagai pelatih. Sebagai Interista, saya juga tak bisa bicara banyak mengenai hal ini. Saya mengerti saat ini sepak bola sudah banyak berubah. Ambil contoh Zlatan Ibrahimovic yang pernah bermain di Juventus, Inter, dan Milan selama kariernya. Tapi pandangan saya tetap. Saya tak akan mengontrak Leonardo, dan mencari pilihan lain," beber Mazzola.

Mengenai nasib yang menimpa Benitez, Mazolla juga mengaku turut prihatin. Dia tetap memuji Benitez sebagai pelatih hebat, namun menilainya gagal beradaptasi dengan kultur berbeda di sepak bola Italia.

"Saya rasa Benitez pelatih bagus. Tapi dia tak paham dunia yang ditempatinya. Sangat berbeda di sini dengan di Inggris. Apa yang diucapkannya untuk presiden klub beberapa hari lalu mungkin wajar, tapi menjadi salah ketika diungkapkan kepada publik," pungkas dia. (Irawan)

24 Desember 2010 | 00:31


Maldini Bisa Ikuti Leonardo Ke Inter

Usai penunjukkan Leonardo sebagai pelatih baru Inter Milan, kubu AC Milan sepertinya bakal kembali mendapat kejutan. Kabarnya, eks kapten I Rossoneri, Paolo Maldini kemungkinan akan bergabung dengan Leo di skuad I Nerazzurri.

Inter Milan tengah memulai era baru pada musim dingin ini. Setelah pemecatan Rafael Benitez, Leonardo beserta staff baru pun diboyong ke Giuseppe Meazza.

Tak hanya sampai di situ, La Gazzetta dello Sport melaporkan Leo dapat membawa Maldini ikut menyeberang ke rival sekota I Rossoneri itu.

Jelas kabar ini cukup mengejutkan bagi para Milanisti. Betapa tidak, saking besarnya jasa Maldini kepada AC Milan, jersey nomor 3 juga ikut dipensiunkan. Ini sebagai penghargaan terhadap sang legenda yang hanya bermain bagi I Rossoneri sepanjang karier profesionalnya. (JoPauline)

28 Desember 2010 | 12:55


Leonardo: Saya Bukan Fans Inter

Setelah terpilihnya Leonardo sebagai pelatih Inter Milan, ia langsung membuat pernyataan yang mungkin dapat membuat berang suporter I Nerazzurri. Pasalnya, ia terang-terangan menyebut dirinya bukanlah fans klub rival sekota AC Milan itu.

Akan tetapi, ia berujar bahwa masa lalunya bersama Milan tidak akan mengaburkan visinya sebagai pelatih baru I Nerazzurri.

"Saya menghabiskan 13 tahun di Milan dan saya akan selalu berterima kasih kepada klub di mana saya menjadi pemain, direktur, dan pelatih. Saya tidak merasa bersalah dan tidak mempunyai penyesalan apa pun. Tantangan untuk melatih Inter sangat kuat dan saya tidak dapat mengatakan tidak," papar Leonardo kepada Goal.com .

"Saya datang di tahun terpenting dalam sejarah klub dan saya sangat senang dan termotivasi. Kemenangan akan tercapai dengan antusiasme. Ini membentuk tim dengan identitas tersendiri dan saya harus membawa pemain ke dalam kondisi untuk menang," tambahnya.

Pelatih asal Brasil ini memang tidak dapat menyembunyikan kepuasannya saat bergabung dengan Inter. Ia pun berjanji untuk mengambil sisi netral dan tetap profesional menjalani kariernya sebagai pelatih baru La Beneamata. (JoPauline)

30 Desember 2010 | 12:43

Detik-Detik Penunjukkan Leonardo


Inter Resmi Tunjuk Leonardo Sebagai Pelatih

Polemik soal pelatih baru Inter Milan terjawab sudah. Leonardo ditunjuk menjadi arsitek anyar La Beneamata menggantikan Rafael Benitez yang dipecat.

Kepastian itu didapat dari pernyataan resmi Inter di situs klub. "Setiap orang di Inter sangat senang menyambut kehadiran Leonardo di klub," tulis pernyataan resmi itu.

"Pelatih asal Brasil berusia 41 tahun itu akan mulai memimpin latihan pada 29 Desember. Tepat ketika tim menjalani latihan pertama usai libur," sambung pernyataan resmi itu.

Leonardo akan mendapatkan kontrak untuk 18 bulan. Dia diikat hingga 30 Juni 2012. Dalam beberapa hari ke depan, Inter akan mengeluarkan pernyataan resmi soal perkenalan Leonardo kepada publik.

"Kami berharap Leonardo akan bisa memberikan yang terbaik buat Inter. Bermodal pengalaman, kapasitas, dan kekuatan mental dia, kami berharap tim ini bisa menggembirakan seluruh tim, termasuk fans," pungkas pernyataan resmi klub.

25 Desember 2010 | 02:48


Disambut 3.000 Fans, Leo Janjikan Juara

Leonardo memulai aktivitasnya sebagai pelatih baru Inter Milan dengan memimpin sesi latihan di Appiano Gentile, Rabu (29/12). Dan, dalam kesempatan itu Leo juga berjanji bakal mempersembahkan gelar juara untuk Inter.

Penunjukkan Leonardo sebagai pengganti Rafael Benitez memang sempat memunculkan polemik. Hal itu terkait status Leo sebagai salahs atu legenda AC Milan, rival sekota Inter. Meski begitu, Leo tak terlalu peduli. Dia berjanji bakal tetap mengupayakan gelar juara bagi I Nerazzurri.

"Saya menghabiskan 13 tahun di Milan, dan saya akan selalu berterimakasih kepada klub selama saya masih menjadi pemain, direktur, dan pelatih. Saya tak merasa bersalah, dan tak ada penyesalan. Saya selalu bilang kalau saya ingin melalui hidup lebih berarti. Tawaran Inter begitu menggoda, dan saya tak bisa menolaknya," beber Leonardo.

Saat ini Inter memang tengah terpuruk dan semakin jauh dari pemuncak klasemen, Milan. Meski begitu, Leo berjanji akan membawa Inter bangkit, dan meraih gelar juara.

"Saya tiba di tahun yang penting dalam sejarah klub ini, dan saya sangat senang sekaligus termotivasi. Keinginan saya hanya agar klub memberikan sesuatu yang mampu membuat tim ini juara. Hubungan saya dengan Presiden Massimo Moratti dimulai sejak saya tinggal di Milan 13 tahun lalu. Dan ini hari yang sangat istimewa. Inilah impian saya, dan tantangan terbesar dalam hidup saya," pungkas dia.

29 Desember 2010 | 23:48


Rahasia Di Balik Penunjukkan Leonardo

Sebuah pernyataan mengejutkan disampaikan presiden Inter Milan, Massimo Moratti terkait kedatangan Leonardo. Menurut dia, sebenarnya Leonardo sudah menjadi pilihan utama Inter sejak Juni 2010 lalu, dan bukan Rafael Benitez.

Sejak ditinggal Jose Mourinho, Moratti memang langsung memasukkan nama Leonardo sebagai buruan utama. Namun, karena saat itu Leo memutuskan istirahat sejenak setelah pergi dari AC Milan, Moratti pun mengalihkan buruannya.

Hingga akhirnya, nama Benitez pun diputuskan mulai mengarsiteki I Nerazzurri sejak awal musim. Saat itu, Moratti berharap Benitez bisa mengendalikan situasi pelik sepeninggal Mourinho.

Sayang, kenyataan tidak berkata demikian. Setelah 6 bulan bermukim di Giuseppe Meazza, Benitez dinilai gagal menjaga keperkasaan Inter pascakepergian Mou ke Real Madrid.

Meski mampu mempersembahkan trofi Piala Super Italia dan Piala Dunia Antarklub, namun Benitez dinilai tak mampu menjaga suasana harmonis di ruang ganti tim.

"Memang benar, saya lebih memikirkan Leonardo pada Juni lalu. Tapi semua menguap setelah dia memutuskan beristirahat lebih dulu usai berhenti dari Milan," aku Moratti.

"Saya selalu percaya sejatinya Leo merupakan suksesor terbaik untuk posisi Mourinho. Dan, ketika saya memilih Benitez, sepertinya dia memiliki pengalaman cukup untuk mengendalikan situasi. Tapi setiap orang hanya mampu mengatasi situasi tergantung kemampuan terbaiknya," sambung dia.

Moratti juga kembali mengungkapkan alasannya memecat benitez dari jabatan pelatih. "Keputusan meminta transfer pemain membuat posisinya mulai kami pertimbangkan saat itu," sebut Moratti.

Sementara itu, mengenai hujatan fans Milan yang menganggap Leonardo sebagai pengkhianat, Moratti menyesalinya. Bagi dia, Leo tetap bukan seorang penngkhianat.

"Dia bukan seorang pengkhianat buat Milan. Dia menikmati karier profesionalnya sebagai pelatih. Dia juga masih sangat menghargai masa lalunya bersama Milan. Dan selalu menyikapinya dengan positif," tegas dia.

Moratti memang sangat yakin Leo merupakan figur paling ideal sebagai penerus Mou. Bahkan, dia sendiri tak menepis kemungkinan jika suatu saat Mou bakal memutuskan kembali ke Giuseppe Meazza. Dan bukan tidak mungkin juga bakal bergabung dengan Leonardo.

"Leo mengingatkan saya dengan Mourinho. Perhatiannya, detail tanggung jawab, dan kepekaan terhadap tugas yang diembannya. Apakah kita akan melihat mereka bersama di Inter suatu hari nanti? Saya percaya Mou masih berpikir kembali ke klub ini. Tapi mungkin dia tak berpikir untuk jangka waktu dekat ini. Kami pun tak berharap banyak," pungkas dia. (Irawan)

02 Januari 2011 | 23:07

In Memoriam: Giacinto Facchetti

In Memoriam: Giacinto Facchetti