Tuesday, December 21, 2010

Bangkitnya Memori La Grande Inter


Satu hal yang terlintas di kepala Presiden Inter Milan, Massimo Moratti usai meraih kemenangan di final Piala Dunia Antarklub adalah prestasi sang ayah, Angelo Moratti. Maklum, saat ini yang tengah diburu Massimo adalah dua gelar di Piala Dunia Antarklub untuk bisa melampaui torehan rekor sang ayah.

Lebih dari 40 tahun lalu, Angelo mampu membawa La Grande Inter merebut dua trofi Piala Interkontinental, cikal bakal Piala Dunia Antarklub. Dan kini, generasi La Grande Inter jilid II tengah dilalui Massimo. Dengan koleksi satu trofi usai mengalahkan TP Mazembe, Massimo pun siap melampaui prestasi sang ayah.

"Kalian lihat sendiri hampir semuanya larut dalam kegembiraan. Terutama mereka yang memiliki ayah yang tergabung dalam momen juara saat itu. Memori dari anak yang membangkitkan kembali kenangan 1960-an," sebut Moratti terkait putra dari Armando Picchi dan Giacinto Facchetti.

"Kemenangan ini melengkapi perjalanan pada 2010, dan menjadi momen penting buat Inter. Sangat penting menghadapi akhir tahun dengan kegembiraan," sambung dia.

Mengenai tuntutan yang diajukan pelatih Rafael Benitez usai merebut gelar juara, Moratti enggan mengungkitnya. Namun dia senang Benitez mampu menjalankan tugasnya dengan baik di ajang ini.

"Benitez mengendalikan pertandingan dengan baik, dan kita bisa lihat sentuhan dia dari permainan tim. Namun untuk saat ini bukan waktu tepat untuk membicarakan bursa transfer, dan tak ada yang bisa diputuskan," pungkas dia. (Irawan)


Date publish @DuniaSoccer: 19 Desember 2010 | 05:36


Trofi Ke-15 Milik Zanetti Untuk Samuel


Sebagai kapten tim, wajar jika Javier Zanetti lebih memikirkan rekan-rekannya ketimbang larut dalam euforia sendiri. hal itu pula yang ditunjukkan kapten Inter Milan itu saat mengangkat trofi juara Piala Dunia Antarklub 2010.

Bagi Zanetti, trofi itu secara khusus dipersembahkannya untuk bek yang juga rekannya di timnas Argentina, Walter Samuel. Kebetulan, Samuel memang tak bermain di laga ini karena tengah terkapar untuk 6 bulan ke depan cedera.

"Kami persembahkan gelar ini untuk Samuel. Kami tak sabar menanti dia kembali ke skuad," sebut Zanetti. "Ini trofi ke-15 sepanjang karierku, dan aku sangat senang melalui tahun yang luar biasa. Tak ada tim Italia manapun yang mampu meraih prestasi seperti yang dicapai Inter tahun ini, dan semua fans pasti bangga dengan Inter."

Meski Inter meraih gelar juara Piala Dunia Antarklub di bawah kendali Pelatih Rafael Benitez, namun Zanetti tak lupa memberikan kredit khusus kepada dua eks allenatore, Roberto Mancini dan Jose Mourinho, yang sudah membangun pondasi tim.

"Perjalanan dimulai sejak enam tahun lalu bersama Roberto Mancini, dan kemenangan kami di Coppa Italia. Sekarang, semuanya berhasil kami raih, tim ini bisa bertarung melawan siapapun," pungkas pemain berjuluk Il Trattore itu. (Irawan)

Date publish @DuniaSoccer: 19 Desember 2010 | 06:08


Benitez Perpanjang Napas Di Inter


Gelar juara Piala Dunia Antarklub 2010 bukan cuma sangat berarti bagi Inter Milan. Secara khusus, trofi itu juga menjadi doping bagi Benitez untuk semakin optimistis mengenai masa depannya di Giuseppe Meazza.

Sebelum laga melawan TP Mazembe, Benitez memang sempat diisukan bakal didepak andai Inter gagal merebut trofi juara Piala Dunia Antarklub. Beruntung, dua dangan berhasil dilewati. Menang 3-0 atas Seongnam dan Mazembe demi meraih trofi kelima pada tahun ini.

"Saya sangat senang, dan mendedikasikan kemenangan untuk semua pihak yang bekerja keras bersama saya," sebut Benitez. "Tentu saja saya perlu bicara denga Presiden Massimo Moratti dan direktur Marco Branca. Sekarang saya butuh dukungan. Dan jika ada, kami bisa kembali kerja bersama-sama."

Mengenai dukungan yang dimaksud, Benitez akhirnya membeberkannya.

"Saya bicara kepada Moratti mengenai bursa transfer, dan dia mengerti maksud saya. Termasuk juga sebelumnya saya banyak mendengar banyak kritik halus, dan saya ingin hal itu menghilang. Jika Inter ingin saya sebagai pelatih, maka mereka harus membiarkan saya mengontrol semuanya di skuad. Mendukung dari awal hingga akhir dengan 100 persen. Meski tidak menang sekalipun," pungkas dia. (Irawan)

Date publish @DuniaSoccer: 19 Desember 2010 | 03:33

Eto'o Raih Golden Ball, Inter Paling Fair-Play


Keberhasilan mencetak salah satu gol kemenangan Inter Milan di partai puncak Piala Dunia Antarklub 2010 mengantarkan Samuel Eto'o meraih penghargaan adidas Golden Ball dan Toyota award .

Keberhasilan Eto'o ini sekaligus mengikuti jejak mantan rekan setimnya di Barcelona, Lionel Messi yang meraihnya pada tahun lalu. Beberapa pemain lain yang juga meraih penghargaan ini antara lain Kaka serta Wayne Rooney.

Untuk penghargaan Silver Ball , pilar TP Mazembe, Dioko Kaluyituka mampu meraihnya setelah berhasil membawa timnya sampai ke partai puncak sebelum dikalahkan Inter.

Sementara, gelar hiburan bagi Internacional pun bertambah. Setelah merrebut posisi tiga, bintang andalan mereka, Andres D'Alessandro juga meraih penghargaan Bronze Ball .

Satu gelar lain, yakni tim fair play akhirnya diberikan kepada sang juara, Inter. Gelar itu diberikan karena rekor Inter yang hanya meraih satu kartu kuning sepanjang 180 menit penampilannya di Piala Dunia Antarklub 2010 ini. (Irawan)


Date publish @DuniaSoccer: 19 Desember 2010 | 07:42

Inter Milan Kampiun Piala Dunia Antarklub


TP Mazembe gagal melanjutkan penampilan impresifnya di Piala Dunia Antarklub 2010. Klub asal Rep. Kongo tersebut harus menyerah dari juara Eropa, Inter Milan, Sabtu (18/12).

Padahal, Mazembe begitu diharapkan publik Afrika saat untuk pertama kalinya meruntuhkan dominasi Eropa versus Amerika Latin di final kejuaraan antar benua tersebut.

Mazembe terlihat gugup menjalani laga penting dalam sejarah klub tersebut berdiri. Hal tersebut terbukti pada awal laga final berlangsung.

Baru memasuki menit ke-13, Mazembe sudah harus ketinggalan dari La Beneamata. Umpan terobosan lambung dari Samuel Eto'o kepada Goran Pandev gagal dihalau pemain belakang Mazembe.

Dengan sedikit sentuhan tendangan mendatar, Pandev dapat dengan mudah menaklukkan kiper Muteba Kidiaba.

Belum hilang rasa terkejut atas gol pembuka Inter, Mazembe harus kembali menderita. Pada menit ke-17, giliran Pandev yang berperan besar atas terciptanya gol kedua Inter yang dicetak oleh Eto'o.

Berawal dari sayatan di sisi kanan, Javier Zanetti lantas mengirimkan umpan silang kepada Pandev. Pandev sempat gagal mengontrol bola tersebut, namun Eto'o dengan sigap langsung menghajar si kulit bundar masuk ke gawang Mazembe.Babak pertama pun usai untuk keunggulan La Beneamata 2-0.

Pada babak kedua, Mazembe mencoba bangkit. Beberapa kali, Mazembe mencoba menekan Inter lewat tusukkan yang dimotori oleh Dioko Kaluyituka.

Penampilan gemilang kiper Inter, Julio Cesar akhirnya mampu menjadi tembok terakhir yang sulit ditembus Kaluyituka dkk. Sehingga sempat membuat frustasi barisan penyerangan Mazembe.

Keasyikan menyerang, Mazembe kembali harus menelan pil pahit. Melalui umpan terobosan lambung dari Dejan Stankovic, kali ini Jonathan Biabiany mampu menambah keunggulan Inter pada menit ke-85.

Keunggulan 3-0 La Beneamata bertahan hingga peluit akhir dibunyikan. Inter pun berhasil menggondol gelar juara Piala Dunia Antarklub untuk pertama kalinya. Sebelumnya, Inter pernah menjadi juara sebanyak dua kali saat masih bernama Piala Interkontinental yakni pada 19964 dan 1965.

Gelar tersebut sekaligus melengkapi torehan gelar Inter menjadi lima gelar juara pada tahun ini, setelah scudetto, Coppa Italia, Liga Champions, dan Piala Super Italia. Satu-satunya gelar yang terlepas adalah Piala SUper Eropa karena harus takluk dari juara Europa League, Atletico Madrid. (Okky)


Date publish @Duniasoccer: 19 Desember 2010 | 02:04

Thursday, December 9, 2010

Benitez Tak Menyesal Kalah Besar



Kekalahan telak tiga gol tanpa balas dari Werder Bremen meninggalkan luka cukup dalam bagi para pendukung Inter Milan. Namun tidak bagi sang pelatih, Rafael Benitez. Bagi dia, kekalahan itu bukanlah hal yang patut dibesar-besarkan.

Benitez memang menganggap laga melawan Bremen tidaklah terlalu penting. Dia tak peduli apakah Inter bakal meraih kemenangan dan menjadi juara grup, ataupun harus menelan kekalahan. Bagi Benitez, partai sesungguhnya dalah ketika menghadapi FC Twente pada matchday 5 lalu.

"Laga terpenting adalah ketika bertemu Twente, dan kami memenanginya," kilah Benitez. "Peringkat pertama tak hanya tergantung dari kami dan Tottenham. Toh kami tetap unggul dari Twente. Laga ini tdiak mengharuskan kami untuk meraih kemenangan. Karena itu kami memutuskan memainkan banyak pemain muda."

Banyak yang meyakini posisi Benitez kini semakin tercancam pemecatan. Terlebih, beberapa hari lagi Inter akan melakoni laga di Piala Dunia Antarklub. Jika gagal berprestasi, Benitez bisa saja terdepak.

Namun sekali lagi pelatih asal Spanyol itu membantah rumor pemecatan. Dia yakin nasibnya di Inter tak cuma tergantung dari hasil di Piala Dunia Antarklub saja.

"Target kami adalah di Piala Dunia Antarklub, karena itu kami menurunkan banyak pemain mdua di laga ini. Kami siap bermain, dan semoga pemain yang cedera segera kembali. Saya sendiri tak yakin nasib saya tergantung dari hasil di Abu Dhabi," pungkas dia. (Irawan)


date publish @duniasoccer.com: 08 Desember 2010 | 04:46

Hapus Memori Demi Sebuah Trofi


Sebuah langkah tegas dilakukan pelatih Inter Milan, Rafael Benitez demi memenuhi tuntutan Presiden Massimo Moratti untuk menjuarai Piala Dunia Antarklub 2010. Salah satunya dengan melupakan kenangan buruk saat gagal bersama Liverpool.

Saat melaju ke final Piala Dunia Antarklub bersama Liverpool apda 2006 lalu, Benitez memang harus merasakan kegagalan saat dibungkam Sao Paolo dengan skor 0-1. Dan, demi memenuhi ambisinya pada tahun ini, segala kenangan buruk itu harus disingkirkan dari benak Benitez.

"Bagi kami semua, kejuaraan ini sangat penting. Dan bagi saya sebagai pelatih, inilah peluang untuk meraih gelar juara di turnamen yang luar biasa. Saya masih ingat kenangan buruk di masa lalu bersama Liverpool. Tapi saya harus melupakannya demi masa depan. Lebih penting untuk terus melaju dan memenangi laga tahun ini."

Atas alasan itu pula Benitez tak terlalu menganggap penting kekalahan telak dari Werder Bremen pada matchday 6 lalu. "Kami memang tak bermain baik, tapi kami sudah memastikan lolos. Kami memainkan banyak pemain muda agar tak memberi risiko besar. Dan yang terpenting tak ada yang cedera," pungkas dia. (Irawan)

date publish @duniasoccer.com: 09 Desember 2010 | 23:16

In Memoriam: Giacinto Facchetti

In Memoriam: Giacinto Facchetti