SELAMA beberapa musim terakhir, Inter Milan kian kehilangan jati diri sebagai klub Italia. Membanjirnya pemain asing di skuad utama semakin menegaskan I Nerazzurri sebagai tim bernuansa internasional. Namun, kini Inter mulai berbenah dengan menghargai eksistensi pemain lokal guna meretas nasionalisme di tubuh tim.
Selama ini, Inter menjadi salah satu klub yang kerap mendapat kritikan dari Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) akibat minim menggunakan pemain lokal di skuadnya. Maklum, sejak berdiri pada 9 Maret 1908, klub bernama lengkap Football Club Internazionale Milano SpA itu sudah identik dengan pemain asing. Bahkan, tugas kapten pertama Inter pun diemban oleh Hernst Xavier Marktl yang notabene justru warga negara Swiss.
Sejak saat itu, Inter menjadi lahan menguntungkan bagi para stranieri yang ingin mengembangkan karier di Italia. Nasib sial justru dialami pemain lokal yang statusnya semakin tidak jelas. Peluang mereka menembus skuad utama sangat tipis jika kemampuannya tidak terlalu istimewa. Bahkan, di lima musim terakhir Inter kerap mengalami penurunan kuantitas nasionalisme. Jumlah pemain asli Italia yang bermain di tim utama kian menurun dari tahun ke tahunnya.
Musim lalu, sebanyak 20 stranieri mendominasi skuad utama yang diasuh pelatih asal Portugal, Jose Mourinho. Dari lima pemain lokal yang mampu menembus tim utama, hanya tiga yang masih mendapat kesempatan bermain cukup sering.
Meski begitu, Mourinho berjanji ke depannya skuadnya akan mengalami banyak perubahan. Baik dari segi usia, maupun komposisi antara pemain lokal dan asing.
“Inter terlalu terpaku dengan tradisi. Dari tahun ke tahun, tim ini hidup dengan kenyataan minimnya pemain asli Italia. Pun dengan produk binaan mereka yang jarang mendapat kesempatan,” papar Lo Speciale seperti yang dilansir Boston Saturday. “Situasi itu bukan yang saya inginkan. Beberapa bulan ke depan, kami harus menciptakan filosofi baru. Bukan filosofi pribadi saya ataupun filosofi Massimo Moratti (presiden Inter), tapi filosofi kami. Kami harus peduli dengan masa depan tim, bukan hanya untuk saat ini.”
KESEMPATAN BALOTELLI DAN SANTON
Belakangan, FIFA mulai menggodok aturan baru yang dapat membuat tim seperti Inter kelimpungan. Peraturan 6+5 yang rencananya diterapkan FIFA mulai musim 2012-13 itu akan memaksa setiap klub profesional memainkan enam pemain lokal di tim utama, dan hanya menjatahkan lima stranieri di dalamnya. Lalu, bagaimana nasib Inter yang sebagian besar pemainnya justru berasal dari luar Italia?
Jika melihat skuad bayangan musim depan, Inter sebenarnya tak perlu terlalu khawatir dengan peraturan baru FIFA itu. Mourinho bisa memulai rencana barunya dengan memaksimalkan dua talenta muda asal Italia, Mario Balotelli dan Davide Santon, dengan memberikan porsi bermain lebih ketimbang musim lalu.
Sejak musim lalu, Balotelli dan Santon menjadi bagian penting dari keberhasilan I Nerazzurri meraih gelar scudetto ke-17. Balotelli mampu menggantikan peran seniornya, Hernan Crespo serta Julio Cruz, sebagai tandem setia Zlatan Ibrahimovic. Sementara, Santon patut dipuji berkat keberhasilannya mematikan pergerakkan winger Cristiano Ronaldo, di leg pertama perdelapan final Liga Champions melawan Manchester United di musim lalu.
Tapi musim depan, posisi Balotelli terancam dengan kedatangan striker asal Argentina, Diego Milito. Namun, kemampuan tampil di banyak posisi membuat peluang Balotelli menembus tim utama tetap besar. Bisa saja Mourinho memainkannya sebagai salah satu dari tiga striker dalam formasi 4-3-3. Atau, jika penampilan Milito tidak sesuai dengan harapan, Balotelli berpeluang bertahan sebagai duet Ibra.
Sementara, peluang Santon terbilang jauh lebih besar. Meski posisi aslinya bek kanan, Santon mampu beradaptasi dengan baik saat dimainkan di sisi kiri. Di posisi tersebut, bek berusia 18 tahun itu hanya perlu bersaing dengan Maxwell, yang penampilannya belum layak di. Di musim perdananya, Santon sudah dipercaya bermain sebagai starter sebanyak 18 partai, dua di antaranya di Liga Champions. “Santon hanya butuh kepercayaan lebih. Saya yakin, di masa mendatang dia bisa menjadi Paolo Maldini baru di Inter,” tukas Mourinho.
Bisa dibilang, Balotelli dan Santon akan memulai generasi baru pemain lokal di Giuseppe Meazza. Bukan tidak mungkin mulai musim mendatang Mourinho akan mulai memprioritaskan pemuda asal Italia dibanding menambah sumpek ruang ganti Inter dengan pemain-pemain asing. (Irawan)
No comments:
Post a Comment