Monday, August 24, 2009

Hadirkan Trofi Liga Champions

Selama 45 tahun Inter tak pernah memenangkan Liga Champions. Samuel Eto’o bertekad mengakhirinya.

Perjudian besar dilakukan Inter Milan menjelang musim 2009-10. Tukar guling yang melibatkan Zlatan Ibrahimovic dan Samuel Eto’o masih menimbulkan perdebatan. Apakah La Beneamata telah melakukan kebodohan dengan melepas Ibra ke Barcelona? atau justru Eto’o dapat melepas dahaga Inter akan gelar Liga Champions?

Pertanyaan itu akan terus hinggap di benak seluruh pendukung Inter selama satu musim ini. Mereka berharap Inter tidak melakukan blunder dengan membiarkan Ibra keluar dari Giuseppe Meazza, dan menggantinya dengan Eto’o. Maklum, kemampuan striker asal Kamerun itu dinilai belum sebanding dengan kontribusi Ibra selama berseragam La Beneamata.

Tantangan besar ada di depan mata Eto’o. Dia dapat membuktikan dirinya memang bintang baru di lini depan Inter atau sekadar pemain biasa. Terkait hal ini, tidak usah ditanya pilihan Eto’o. Sejak kedatangannya di pusat latihan Inter di Angelo Moratti Sport Centre, dia bertekad menghapus dahaga Inter selama 45 tahun dengan merengkuh trofi Liga Champions.

“Memenangi Liga Champions bersama Inter sama seperti saat pertama kali meraihnya bersama Barcelona. Sudah lama sekali klub ini gagal merebutnya,” ucap Eto’o saat jumpa pers pertamanya bersama Inter. ”Setiap orang memiliki sejarah masing-masing, dan aku ingin mencatat sejarah juga bersama Inter. Targetku memenangi berbagai gelar bersama tim ini.”

Kini, era baru Inter akan dimulai bersama Eto’o. Sukses sang striker meraih dua trofi Liga Champions bersama Barcelona memunculkan harapan besar di Inter. Bahkan, Eto’o tak sungkan menyebut duetnya bersama Diego Milito bakal menjadi kunci keberhasilan La Beneamata meraih banyak trofi.

Kehadiran Eto’o akan mengubah strategi bermain pelatih Jose Mourinho. Eto’o yang berbeda tipe dengan Ibra tak mungkin diberi peran fantasista. Namun karena memiliki kelebihan dalam hal semangat juang di atas lapangan, kontribusi Eto’o tak akan kalah besar.

“Ibra lebih hebat dalam hal teknik individu. Tapi, Inter bisa memanfaatkan kemampuan Eto’o dalam permainan kolektivitas. Dia juga seorang pekerja keras yang mampu berlari lebih sering dibanding Ibra,” kata penasihat teknik Inter, Luis Suarez.


TERUJI DI EROPA

Ibra memiliki kemampuan individu yang lebih baik dari Eto’o. Namun, Eto’o mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki Ibra. Bahkan, kemampuan itulah yang justru sangat dibutuhkan Inter saat ini.

Lima musim bersama Barcelona, Eto’o sudah teruji bermain di berbagai partai besar Eropa, khususnya Liga Champions. Berbeda dengan Ibra yang hampir selalu melempem selama bermain di kompetisi Eropa. Dua gelar Liga Champions berhasil dipersembahkan Eto’o bersama El Barca. Sementara Ibra, belum sekalipun meraihnya baik semassa di Juventus ataupun di Inter.

Dari segi produktivitas di kancah Eropa, Eto’o pun lebih mentereng dibanding Ibra. Selama lima musim bersama Barcelona, Eto’o mengoleksi 18 gol dari 41 penampilannya di Liga Champions. Sementara, dengan jumlah pertandingan yang sama Ibra hanya mampu menyarangkan sembilan gol bersama Juventus dan Inter.

Harus diakui kemampuan istimewa Ibra selama di Serie-A seolah langsung melempem ketika harus berhadapan dengan klub-klub besar Eropa. Faktor itu pula yang disinyalir membuat Inter kerap gagal berprestasi di Liga Champions. Pasalnya, tidak dipungkiri selama ini La Beneamata terlalu bergantung pada Ibra.

Hadirnya Eto’o memberi harapan besar kepada Inter. Eks pemain Real Mallorca ini mampu mengimbangi produktivitasnya di liga domestik dengan di Eropa. Dari total bermain sebanyak 200 kali bersama Barcelona di semua ajang, Eto’o mampu menghasilkan 130 gol. Sementara Ibra yang bermain tujuh kali lebih banyak dalam lima musimnya di Serie-A, hanya menghasilkan 92 gol.

“Ibrahimovic memiliki skill individu yang sangat baik, tapi dia tidak mampu mencetak gol di partai besar Eropa,” ujar legenda Brasil dan Italia, Jose Altafini, kepada La Gazzetta dello Sport. “Kita bisa melihat seorang pemain besar dari sebuah partai besar. Dan, bersama Eto’o, Inter akan semakin bagus dari tahun lalu. Eto’o mencetak banyak gol di Liga BBVA, dan hal itupun akan dilakukannya di Serie-A.”

Patut dinanti apakah perjudian Inter mendatangkan Eto’o akan menjadi sebuah kekeliruan atau kecermatan. (Irawan)

No comments:

Post a Comment

In Memoriam: Giacinto Facchetti

In Memoriam: Giacinto Facchetti