Monday, August 24, 2009

Lo Speciale Wajib Beri Bukti

Gagal di Piala Super Italia bukan akhir dari segalanya bagi Mourinho. Trofeo TIM menjadi ajang menunjukkan kapasitas Inter sesungguhnya.


Kekalahan dari Lazio di Piala Super Italia, (8/8) lalu tak menyurutkan optimisme pelatih Inter Milan, Jose Mourinho. Target menguasai Serie-A dan Liga Champions musim 2009-10 tetap dicanangkannya. Namun, para tifosi tak sepenuhnya percaya. Sebagai pembuktikan, La Beneamata harus bisa berprestasi di Trofeo TIM sebagai kawah candradimuka terakhir sebelum memasuki musim baru Serie-A.


“Kami merasa tenang karena tahu tim kami punya kualitas hebat dalam memandang masa depan,” kata Mourinho dengan yakinnya usai gagal mempertahankan Piala Super Italia tahun ini.


Toh, ucapannya tidak memadamkan bara. Kekalahan di Piala Super tetap membuat Interisti mulai ragu trofi Serie-A dan Liga Champions akan sanggup digapai. Namun, tidak adil menghakimi Mourinho hanya dari hasil di Piala Super Italia. Sebab, Serie-A dan Liga Champions bahkan belum bergulir. Interisti mesti bersabar untuk menanti musim baru bergulir terlebih dulu.


Tapi Mourinho tidak boleh tinggal diam. Pada 14 Agustus mendatang, kesempatan baginya untuk menenangkan tifosi kembali hadir seiring bergulirnya turnamen segitiga Trofeo TIM di Stadion Adriatico di Pescara. Turnamen yang mempertemukan timnya dengan Juventus serta AC Milan ini wajib dimenangi agar kepercayaan suporter pulih.


PERMAINAN INDAH



Satu modal berharga untuk menyambutnya telah dimiliki. Dalam beberapa laga pramusim terakhir termasuk di Piala Super Italia, penampilan Inter kian memikat. Secara khusus La Benemata menyajikan permainan indah dan mulai meninggalkan prinsip “yang penting menang”, sebagai salah satu ciri khas Mourinho.


Permainan cantik terlihat jelas di laga melawan Lazio. Meski kalah, penampilan Inter sangat merepotkan pertahanan I Biancocelesti. Kehadiran Samuel Eto’o dan Diego Milito di lini depan mampu memunculkan kolektivitas yang selama ini terpendam di era Zlatan Ibrahimovic. Maklum, saat itu Inter terlalu bertumpu pada kemampuan Ibra sehingga kreasi pemain lain seolah tertutup.


“Kesan yang ditampilkan di laga melawan Lazio sangat baik. Saya melihat pertandingan yang sangat hebat dengan penampilan baik yang dipergakan tim baru Inter. Saya melihat masa depan yang baik, terutama setelah melihat perubahan gaya bermain yang kami tampilkan,” papar presiden Inter, Massimo Moratti.


Hal senada diungkapkan Mourinho. Dia mengaku strategi yang akan diterapkan musim ini mulai terlihat efektif. Dirinya hanya tinggal memoles kreativitas di lini tengah sambil menunggu kedatangan trequartista anyar.


Uuntuk ketajaman di lini depan sang pelatih tak perlu khawatir lagi karena Milito dan Eto’o sudah terlihat subur. Mereka masing-masing mencetak tiga dan satu gol di laga pramusim. “Saya puas dengan penerapan taktik baru di tim kami,” kata dia.


Paling tidak duet lini depan Inter menunjukkan perkembangan positif. Inilah modal berharga bagi Lo Speciale untuk kembali merebut simpati tifosi. (Irawan)

No comments:

Post a Comment

In Memoriam: Giacinto Facchetti

In Memoriam: Giacinto Facchetti