Ambisi Inter Milan menyapu bersih gelar juara di tahun 2010 ini terpaksa kandas. Satu gelar dipastikan melayang setelah mereka dikalahkan Atletico Madrid dengan skor 0-2 di ajang Piala Super Eropa, di Stadion Louis II, (27/8).
Ironisnya, Inter baru saja menyabet semua gelar individu yang tersedia di anugerah UEFA Club Football of The Year . Kini merka tinggal berharap merebut lima trofi juara tahun ini setelah hanya menyisakan Piala Dunia Antarklub di akhir 2010 nanti.
Menghadapi juara bertahan Liga Champions, Atletico memang mampu tampil lebih dominan dibabak pertama. Sejak peluit awal berbunyi, Sergio Aguero cs langsung tampil agresif dengan menekan pertahanan Inter.
Inter sendiri lebih memilih bermain sedikit bertahan mengingat gencarnya serangan bertubi-tubi yang dilancarkan lawannya. Beruntung pertahanan mereka yang digalang Walter Samuel dan Lucio masih cukup tangguh untuk ditembus duet Aguero dan Diego Forlan.
Inter sebenarnya sempat membuka kesemoatan di tiga menit pertama melalui Wesley Sneijder dan Diego Milito. Namun dua peluang itu masih belum terlalu merepotkan kiper Atletico, David De Gea.
Meski bermain bertahan, Inter memang beberapa kali memperoleh peluang matang. Termasuk saat tandukkan Samuel menyambut sepak pojok Sneijder yang masih tipis melebar dari gawang De Gea pada menit ke-28.
Tiga menit sebelum turun minum, Atletico memberi ancaman melalui Aguero. Sayang akselerasinya melewati pertahanan ketat Inter tidak diakhiri dengan penyelesaian apik karena sepakkannya belum menemui sasaran.
Setelah babak pertama berakhir dengan skor kacamata, Ateltico memulai paruh kedua dengan tetap menerapkan permainan agresif. Taktik ball-possessions apik yang diperagakan skuad asuhan Quique Sanchez Flores ini mampu membuat lini tengah Inter terlihat kurang leluasa membangun serangan.
Pada menit ke-59, Julio Cesar dipaksa melakukan penyelamatan gemilang saat mengadang permainan satu-dua Forlan dan Jose Antonio Reyes. Sepakkan Reyes yang tepat di muka gawang masih dengan sigap ditepis kiper asal Brasil itu.
Penyesalan Reyes akhirnya terbayar tiga menit kemudian. Upayanya menerobos kotak penalti sempat membuat barisan belakang Inter kerepotan. Bola lepas yang secara kebetulan kembali ke kakinya mampu dilesakkan ke gawang Cesar melalui sepakkan kaki kiri mendatar. Skor 1-0 untuk juara Europa League.
Gol itu membuat kubu Inter terlihat mulai panik. Mereka coba terus menekan namun tak berhasil menembus pertahanan Atleitico. Upaya memasukkan Goran Pandev dan Coutinho menggantikan Dejan Stankovic serta Sneijder juga tak membuahkan hasil.
Malahan, keteledoran barisan belakang Inter yang terlambat kembali ke daerahnya mampu dimanfaatkan oleh Atletico melalu serangan balik cepat. Umpan tarik Simao dari sisi kiri mengarah kepada Aguero yang berdiri bebas di muka gawang. Tanpa kesulitan striker timnas Argentina itu tinggal mencocor bola ke gawang Cesar.
Semenit sebelum laga usai, Inter sebenarnya memiliki kesempatan memperkecil ketinggalan saat tindakan Raul Garcia menjatuhkan Pandev di dalam kotak terlarang membuat wasit menghadiahi kartu kuning serta penalti. Sayang striker yang baru dinobatkan sebagai UEFA Club Footballer of The Year , Diego Milito gagal memanfaatkannya. Eksekusi Milito mampu ditepis oleh De Gea keluar lapangan.
Kegagalan itu harus dibayar mahal. Pasalnya disisa pertandingan, Inter tak mampu lagi mencetak gol. Gelar Piala Super Eropa akhirnya jatuh ke tangan Atletico, dan Inter gagal mewujudkan ambisi mengikuti langkah Barcelona meraih enam gelar dalam setahun. (Irawan)
date publish: 28 Agustus 2010 | 03:39
Inter Akui Kekalahan
Meski menyesali kekalahan atas Atletico Madrid di ajang Piala Super Eropa, pelatih Inter Milan, Rafael Benitez tetap mengakui ketangguhan lawannya itu. Dia-pun dengan besar hati mampu menerima kegagalan ini.
Benitez menilai timnya sebenarnya mampu mengawali laga dengan baik. Namun setelah itu skuad Inter kehilangan kontrol hingga Atletico mampu memanfaatkan kecepatan mereka untuk menekan.
"Kami memulai laga dengan baik. Kami menciptakan dua sampai tiga kesempatan, tapi setelahnya kehilangan penguasaan di lini tengah," aku Benitez. "Pada akhirnya kami bermain terlalu terbuka, hingga Atletico mampu menerpkan permainan serangan balik dengan apik."
"Fisik Atletico sangat segar menyambut laga ini. Bermain dengan mengandalkan kecepatan, para pemain mereka mamu menciptakan banyak peluang berbahaya. Kami harus segra berbenah," pungkas dia.
Kapten Inter, Javier Zanetti pun mampu menerima dengan besar hati kekalahan ini. Menurut dia, cepat atau lambat timnya memang harus merasakan kegagalan.
"Aku rasa Atletico memang bermain lebih baik di laga ini. Kami juga bermain baik, tapi kami kalah. Kami harus menatap ke depan dengan kepala tegak, dan siap menyambut musim baru," bilang Zanetti. (Irawan)
date publish: 28 Agustus 2010 | 05:15
Persembahan Atletico Untuk Orang Tercinta
Menyambut kemenangan di Piala Super Eropa atas Inter Milan, Pelatih Atletico Madrid, Quique Sanchez Flores, mengaku sangat gembira. Dia juga mendedikasikan kemenangan untuk anaknya.
"Kami semua senang dengan keberhasilan menguasai Piala Super Eropa," sebut Flores. "Kami gembira mengakhiri laga dengan hasil ini. Dan saya mempersembahkan kemenangan ini untuk anak saya."
Antusiasme juga dialami oleh dua protagonista utama Los Rojiblancos malam itu, Sergio Aguero serta Jose Antonio Reyes.
"Aku merasa bahagia meraih gelar lainnya. Kami bukan unggulan, jadi kami menghadapi laga dengan serius. Kami punya tim hebat dan layak meraih hasil ini," bilang Aguero.
"Aku senang mencetak gol pembuka. Tapi yang terpenting bukan golnya, melainkan kemenangan ini. Kami datang dengan tim pemenang, dan meraih kemenangan lain hari ini," sambung Reyes.
Jika Flores mempersembahkan kemenangan untuk anaknya, Reyes pun berlaku sama. Dia mendedikasikan Piala Super Eropa untuk anak serta kakeknya yang telah meninggal. "Aku persembahkan piala ini untuk anak serta kakekku. Semoga mereka tenang di sana," pungkas dia. (Irawan)
date publish: 28 Agustus 2010 | 06:27
No comments:
Post a Comment