Wednesday, September 1, 2010

Debut Mandul Benitez di Serie-A


Pertandingan debut pelatih anyar Inter Milan, Rafael Benitez di Serie-A berakhir kurang mengesankan. Bertandang ke markas Bologna di Stadion Renato Dall'Ara, juara bertahan Serie-A itu dipaksa bermain imbang tanpa gol hingga laga usai,(30/8).

Hasil ini sekaligus meneruskan penampilan mengecewakan Inter setelah pada Jumat lalu mereka baru saja dibekuk Atletico Madrid di Piala Super Eropa dengan skor 0-2.

Tentunya hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi Banitez, demi mengejar ambisinya melepas bayang-bayang pendahulunya, Jose Mourinho. Namun, yang boleh membuat Banitez sedikit lega karena Mourinho juga melakoni debutnya bersama Inter dengan hasil imbang.

Inter yang memainkan trisula Samuel Eto'o, Diego Milto, dan Goran Pandev, di lini depan, langsung menekan sejak peluit awal berbunyi. Permainan kombinasi satu-dua sentuhan diperagakan lini tengah Inter yang kali ini memainkan McDonald Mariga sejak awal.

Bologna sendiri terkesan memilih bermain aman dengan menumpuk pemain di lini tengah, serta cuma menempatkan striker gaek, Marco Di vaio sendirian di lini depan.

Taktik skuad yang baru saja ditinggal pelatihnya, Franco Colomba itu ternyata cukup efektif dalam meredam agresivitas I Nerazzurri. Bahkan, Bologna beberapa kali mampu memaksa lini belakang Inter bekerja keras menahan serangan balik cepat yang dimotori Henry Gimenez cs.

Mengandalkan kreativitas Wesley Sneijder, Inter terus berupaya mencari celah menembus lini pertahanan Bologna. Namun tembok I Rosoblu yang dikomandoi Daniel Prtanova masih sulit ditembus.

Apalagi sepanjang babak pertama kiper Bologna, Emiliano Viviano juga tampil cukup apik dalam mengawal gawangnya.
Peluang terbaik Inter di babak pertama sempat diraih Mariga pada menit ke-34. Namun sepakkan eks pemain Parma itu dari dalam kotak penalti masih belum membuahkan hasil.

Di pengujung babak pertama, Sneijder memperoleh kesempatan melalui bola mati yang menjadi spesialisasinya. Namun tendangan bebas kaki kanannya masih melambung tipis di atas mistar gawang Viviano. Hingga turun minum, skor masih bertahan tanpa gol.

Memasuki babak kedua, Inter langsung menggebrak melalui percobaan tendangan Milito. Sayang tendangan striker asal Argentina itu masih tepat mengarah ke pelukkan Viviano.

Inter terus menekan. Pelatih Rafael Benitez menginstruksikan anak asuhnya semakin meningkatkan intensitas tekanan. Philippe Coutinho-pun dimasukkan guna menggantikan Pandev, demi menambah kreativitas serangan.

Akan tetapi, taktik itu ternyata masih belum berjalan efektif guna membongkar tembok kokoh yang dibangun Bologna. Justru Inter mulai terpancing emosinya dnegan bermain sedikit keras. Alhasil, dua kartu kuning sudah melayang kepada Sneijder dan Mariga.

Upaya terakhir dilakukan Benitez dengan memasukkan striker muda yang baru ditarik kembali dari Parma, Jonathan Biabiany, untuk menggantikan Milito, yang tampil kurang maksimal di laga ini.

Namun tetap saja lini belakang Bologna terlalu tangguh untuk ditembus. Viviano-pun tampil apik demi mementahkan beberapa percobaan pemain Inter melalui tendangan-tendangan jarak jauhnya.

Hingga laga usai, Viviano beserta barisan pertahanan Bologna masih mampu mempertahankan ketangguhannya demi menjaga gawangnya tetap aman. Skor tanpa gol-pun bertahan hingga peluit akhir dibunyikan. (Irawan)

date publish: 31 Agustus 2010 | 03:48


Benitez Keluhkan Stamina, Puji Kiper Lawan


Meski gagal memenangkan laga perdana, Pelatih Inter Milan, Rafael Benitez, tetap puas dengan penampilan timnya. Dia juga tak lupt mmeuji penampilan cemerlang kiper Bologna, Emiliano Viviano.

Melanjutkan hasil negatif di Piala Super Eropa, Inter kembali gagal mencetak gol di kandang Bologna, Renato Dall'Ara. Hasil ini memang tidak jauh berbeda dengan laga debut pendahulunya, Jose Mournho yang juga imbang, namun Benitez merasa timnya sudah tampil cukup maksimal.

Hari ini, terutama di babak kedua kami bermain lebih baik ketimbang hari-hari sebelumnya," puji Benitez. "Diego Milito, Smauel Eto'o, dan Wesley Sneijder, tampil baik. Di babak kedua kami mengerahkan segala upaya tapi tetap gagal. Terlihat jelas kalau stamina kami mulai terkuras. Tapi saya senang dengan reaksi para pemain di babak kedua."

Selain memuji penampilan timnya, Benitez juga mengakui penampilan cemerlang Viviano di laga itu yang berhasil mementahkan beberapa pelaung emas Inter. "Kiper mereka juga tampil sangat baik," puji Benitez lagi.

Mengenai keputusan menarik keluar Milito di babak kedua, dan digantikan oleh striker belia Jonathan Biabiany, Benitez berdalih faktor stamina menjadi alasan utamanya. Menurut dia, Milito terlihat sudah kelelahan sehingga sulit tampil maksimal di sisa laga.

Lalu, keputusannya memainkan McDonald Mariga sebagai tandem Esteban Cambiasso, juga diakui karena stamina Dejan Stabkovic yang masih belum pulih usai berlaga melawan Atletico. "Dejan sudah bekerja keras di Monaco. Karena itu kami membutuhkan tenaga yang segar di lini tengah," pungkas dia. (Irawan)

date publish: 31 Agustus 2010 | 04:41

No comments:

Post a Comment

In Memoriam: Giacinto Facchetti

In Memoriam: Giacinto Facchetti