Samuel Eto'o sudah resmi meninggalkan Inter Milan. Meski hanya bermukim selama dua tahun, namun jasanya cukup besar dalam membantu I Nerazzurri menggapai kesuksesan.
Tak heran jika sosok berusia 30 tahun itu masih sangat dicintai Interisti. Karenanya, saat kepastian pindah menuju klub kaya Rusia, Anzhi Makhachkala, dia tetap tak melupakan Inter. Surat perpisahan terbuka pun dilontarkan Eto'o kepada seluruh pihak yang berjasa terhadap kariernya selama bermukim di Inter.
"Aku rasa ini saat yang tepat untuk mengucapkan terima kasih atas dua tahun yang fantastis bersama Inter. Pertama, aku ucapkan terima kasih kepada Presiden Massimo Moratti dan keluarga atas segala yang telah diberikan kepadaku. Aku akan selalu merasa istimewa di mata Moratti. Terutama dengan sikap respek dan kasih sayang yang diberikan," beber Eto'o.
"Berikutnya, aku berterima kasih kepada seluruh rekan setim. Aku merasa tanpa kerja sama dan bantuan semua, Inter tak akan sukses dan meraih kemenangan di level nasional maupun internasional."
"Terima kasih mendalam juga kepada pelatih, khususnya Jose Mourinho atas kesempatan membawaku ke Kota Milan. Juga kepada direktur teknik Marco Branca, direktur olahraga Piero Ausilio, manajer tim Andrea Butti, dan semua staf di Inter serta Centro Sportivo Angelo Moratti, Appiano Gentile."
"Aku tak akan pernah melupakan kasih sayang dari fans Inter -Mauro salah satu yang terbesar di antara mereka- yang membuat aku merasa bagian dari mereka. Selalu mendukung dan membantuku. Terima kasih juga kepada 'ibuku' di Italia, Ciacia Guzzetti atas bantuannya. Manajerku Claudio Viforelli untuk komitmen dan sikap profesionalisme," imbuh dia.
Di antara seluruh skuad Inter, ada satu figur yang sangat dikagumi Eto'o selama berada di Appiano Gentile, dan itu adalah Marco Materazzi. Mantan defender yang mengakhiri kariernya di Inter pada akhir musim lalu memang dikenal sangat dekat dengan semua pemain maupun tifosi.
"Terima kasih kepada seorang pria yang merupakan Interista sejati, Marco Materazzi. Dia mebuat aku merasa menjadi seorang 'Italia'. Terima kasih, saudaraku. Dengan harapan aku tak akan melupakan siapa pun. Terima kasih untuk semua," tutup Eto'o.
Melalui surat perpisahan itu, Eto'o telah membuat Interisti berduka atas kepergiannya. Namun pemain datang dan pergi. Pun dengan pria asal Kamerun itu. Ucapan dan doa pun mengiringi kepergian matan pemain Real Mallorca dan Barcelona itu ke Anzhi. Selama bermukim di Giuseppe Meazza, Eto'o sudah mencetak 53 gol dari 102 penampilan. Dan mengoleksi 6 gelar juara.
"Presiden Massimo Moratti dan semua orang di Inter mengucapkan selamat tinggal kepada Eto'o, setelah melalui dua musim luar biasa. Kami berharap Eto'o mendapat keberuntungan dan sukses dengan klub barunya," bunyi ucapan perpisahan Inter.
Arrivederci Samu...!
No comments:
Post a Comment