Thursday, September 3, 2009

Wesley Sneijder: Puzzle yang hilang

Kehadiran Sneijder menjadi jawaban kerinduan Inter akan permainan indah. Dia menjadi penyambung rantai yang terputus.

Ibarat sebuah puzzle, jika ada satu bagian yang hilang, maka tak akan bisa membentuk gambar yang sempurna. Demikian juga dengan skuad Inter di musim ini. Hampir selama dua bulan terakhir pelatih Jose Mourinho terus mencari satu serpihan yang hilang dari timnya.

Penantian dan kesabaran Mourinho akhirnya berbuah hasil. Kehadiran playmaker asal Belanda, Wesley Sneijder menjadi jawaban dari perburuan Mourinho. Dia didatangkan Inter dari Madrid dengan transfer 13 juta pounds (sekitar 212 miliar) dan digaji 3,5 juta pounds (sekitar Rp57 miliar) per musimnya.

Wajah Inter memang sudah berubah sejak hadirnya hadirnya duet anyar Diego Milito dan Samuel Eto’o. Namun, tetap saja strategi Jose Mourinho belum berjalan rapi karena tak adanya sosok yang mampu mengalirkan bola dari lini tengah ke depan. Terlihat saat Inter ditahan imbang 1-1 oleh Bari di giornata pertama lalu.

Sneijder hadir sebagai jawaban dari permasalahan tersebut. Pengalaman Sneijder bersama Real Madrid dan timnas Belanda sangat berguna dalam menerapkan strategi yang diinginkan pelatih Jose Mourinho.

Setidaknya, Sneijder telah membuktikannya dengan bermain apik di laga debutnya. AC Milan dihajar 4-0 di Derby della Madonnina. Kehadirannya membuat Inter bisa memainkan permainan umpan-umpan pendek dengan indah. “Dia baru berlatih sekali tapi sudah bisa tampil cukup baik. Ke depannya, dia akan semakin baik lagi,” kata kapten Inter, Javier Zanetti.


MENGHAPUS KUTUKAN

Tak banyak pemain asal Belanda yang bisa sukses di Inter. Di dua dekade terakhir, nama besar seperti Dennis Bergkamp, Wim Jonk, Andy van der Meyde, dan Edgar Davids kariernya menurun saat bermain di Giuseppe Meazza. The Dutchmen yang mampu tampil lumayan hanya Clarence Seedorf dan Aron Winter. Itu pun belum seoptimal seperti saat mereka bermain di klub lain.

Meski berstatus sebagai pemain asal Belanda, Sneijder justru lebih memilih dikaitkan dengan beberapa alumni Madrid yang sukses di Inter setelah gagal di Santiago Bernabeu. Contoh terkini adalah Esteban Cambiasso. Sneijder pun optimistis dapat memainkan perannya dengan sempurna di bawah asuhan Mourinho.

“Mourinho pelatih yang hebat, dan aku sangat senang bisa bekerjasama dengannya,” kata Sneijder. “Aku seorang gelandang yang bisa juga bermain di belakang dua striker. Tapi, terlepas dari semuanya, bagiku yang penting adalah bermain, di mana pun posisinya.”

Tantangan sudah diutarakan Sneijder. Dia siap memerankan tugas apapun yang diembankan kepadanya, termasuk menjadi pelayan duo Milito dan Eto’o. Selain itu kehadirannya bakal mempermudah kinerja lini tengah. Dejan Stankovic bisa kembali ke posisi asli, yakni sebagai gelandang murni atau lebih sejajar dengan Thiago Motta dan Zanetti. (Irawan)

No comments:

Post a Comment

In Memoriam: Giacinto Facchetti

In Memoriam: Giacinto Facchetti