Memang tidak dimungkiri sejarah panjang Inter tak bisa lepas dari peran para stranieri, khususnya yang berasal dari Argentina. Berbeda dengan rival sekotanya, AC Milan yang justru memiliki sejarah apik dengan stranieri asal Brasil, Inter di era kepemimpinan Presiden Massimo Moratti justru sangat kental dengan aroma Tango. Sebut saja beberapa nama populer seperti Kily Gonzalez, Gabriel Batistuta, Diego Simeone, Hernan Crespo, serta Julio Cruz. Sejak Moratti berkuasa, jumlah stranieri asal Argentina meningkat pesat.
Hingga kedatangan Alvarez, total Moratti sudah mengumpulkan 13 legiun asing asal Negeri Tanggo. Memang hanya berselisih satu dari jumlah stranieri Inter asal Brasil, namun dari segi prestasi, pemain-pemain Argentina koleksi Moratti lebih menonjol. Sembilan pemain tercatat pernah mengangkat trofi scudetto selama berkarier di Giuseppe Meazza. Sementara dari Brasil hanya tercatat hanya ada enam nama.
Puncak prestasi hadir saat Inter mampu meraih treble winner di era Javier Zanetti, Walter Samuel, Esteban Cambiasso, dan Diego Milito. Rekor positif tersebut kian membuat direksi Inter jatuh hati pada “penari-penari” Tango. Bahkan, kehadiran Gasperini di kursi pelatih pun tak lantas mengubah kebijakan Inter sebagai pengumpul stranieri di skuadnya.
Semula, Inter diperkirakan bakal mengubah pakem dengan lebih mengedepankan talenta-talenta lokal. Tak heran nama-nama seperti Riccardo Montolivo dan Domenico Criscito sempat masuk daftar buruan. Namun, pemikiran Gasperini beserta direksi Inter ternyata tak sesuai perkiraan banyak pihak. Buktinya, baru Emiliano Viviano pemain lokal yang didatangkan Inter musim panas ini.
ALVAREZ BUKAN YANG TERAKHIR
Fakta kalau Inter ingin mengembalikan kebijakan mengumpulkan stranieri asal Amerika Selatan, khususnya Argentina memang terlihat dalam aktivitas transfer musim panas ini. Selain Alvarez, masih ada empat pemain asal Negeri Tango lain yang diperkirakan bakal menyusul. Ever Banega berada di garda terdepan. Sementara lainnya Rodrigo Palacio (Genoa), hingga Carlos Tevez (Manchester City) masih berpeluang menyusul.
Sejak berhasil menjadi yang terbaik di Eropa dengan menjuarai Liga Champions pada musim 2009-10, Inter memang menjadi daya tarik bagi talenta-talenta muda. Khusus untuk generasi muda Argentina, kehadiran Zanetti juga menjadi magnet untuk menjadikan Giuseppe Meazza salah satu opsi terbaik menjajaki karier di Eropa.
Hal itu pula yang mendasari Alvarez menolak Arsenal dan AS Roma, sekaligus memilih bergabung dengan I Nerazzurri. “Tak mungkin menolak pinangan dari klub tempat Javier Zanetti bermain. Dia salah satu legenda sepak bola Argentina, dan panutan bagi pemain manapun,” bilang gelandang berusia 23 tahun itu.
Zanetti sendiri saat ini tengah dimanfaatkan untuk mendekati Tevez yang mengaku sudah tak betah bersama Man. City. Kebetulan, kedua pemain kini sama-sama tergabung bersama timnas Argentina yang berlaga di turnamen Copa America 2011. “Tentunya setiap klub menginginkan Tevez ada di dalam tim mereka. Kami baru memulai aktivitas pada bursa transfer, jadi masih aka nada kejutan-kejutan yang hadir,” sebut Zanetti.
Jika tiga buruan lain berhasil didapatkan, Inter berpeluang menyamai rekor koleksi stranieri Argentina terbanyak dalam satu musim pada dua musim berturut-turut, yakni 2005-06 dan 2006-07, dengan delapan pemain. Menariknya, pada dua musim itu pula Inter bangkit dari tidur panjang setelah 17 tahun tidak pernah merasakan mahkota juara.
Tak heran jika musim ini mereka kembali memulai revolusi dengan berusaha menggaet talenta-talenta asal Negeri Tango. Apalagi, setelah 5 tahun berkuasa, musim lalu mereka harus menyerahkan takhta Serie-A ke tangan sang rival, Milan. Dengan revolusi ala Argentina, bukan tidak mungkin Inter bisa mengulangi comeback seperti 2005-06 lalu. Apalagi, ketika itu Inter juga diarsiteki pelatih lokal, yakni Roberto Mancini. / @IrawanCobain
Pemain Argentina yang pernah berjaya di Inter:
Dari 18 koleksi scudetti yang dimiliki Inter, setidaknya ada 14 pemain asing asal Argentina yang turut berandil besar. Selain itu, beberapa lainnya juga pernah merasakan trofi-trofi juara lain seperti Coppa Italia hingga Liga Champions. Berikut “penari-penari” Tanggo yang pernah merasakan prestasi bersama Inter:
• Attilio Demaria (1932-36, 1938-43): 1 Scudetti, 1 Mitropa Cup.
• Felix Demaria (1932-34, 1934-35): 1 Mitropa Cup.
• Humberto Maschio (1962-63): 1 Scudetti.
• Marcelo Pagani (1962-63): 1 Scudetti
• Ramon Diaz (1988-89): 1 Scudetti.
• Javier Zanetti (1995-sekarang): 5 Scudetti, 4 Coppa Italia, 4 Supercoppa Italia, 1 Liga Champions, 1 UEFA Cup, 1 Piala Dunia Antarklub.
• Hernan Crespo (2002-03, 2006-09): 3 Scudetti, 2 Supercoppa Italia.
• Kily Gonzalez (2003-06): 1 Scudetti, 2 Coppa Italia, 1 Supercoppa Italia.
• Julio Ricardo Cruz (2003-09): 4 Scudetti, 2 Coppa Italia, 3 Supercoppa Italia.
• Juan Sebastian Veron (2004-06): 1 Scudetti, 2 Coppa Italia, 1 Supercoppa Italia.
• Nicolas Burdisso (2004-09): 4 Scudetti, 2 Coppa Italia, 4 Supercoppa Italia.
• Esteban Cambiasso (2005-sekarang): 5 Scudetti, 4 Coppa Italia, 4 Supercoppa Italia, 1 Liga Champions, 1 Piala Dunia Antarklub.
• Walter Samuel (2005-sekarang): 5 Scudetti, 3 Coppa Italia, 4 Supercoppa Italia, 1 Liga Champions, 1 Piala Dunia Antarklub.
• Santiago Solari (2005-08): 3 Scudetti, 1 Coppa Italia, 1 Supercoppa Italia
• Mariano Gonzalez (2006-07): 1 Scudetti
Forza Ragazzi...!!
ReplyDelete